Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Ahok Ingin Bangun Bioskop Rakyat agar 'Pasukan Warna' Bisa Nonton Film

Termasuk bagi para pasukan berwarna yang bekerja untuk Jakarta. Seperti pasukan oranye, pasukan biru, dan lain-lain.

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews.com/Ruth Vania C
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menonton film di XXI Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (18/3/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan akan membangun bioskop rakyat. Pembangunan bioskop rakyat itu menyasar kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Termasuk bagi para pasukan berwarna yang bekerja untuk Jakarta. Seperti pasukan oranye, pasukan biru, dan lain-lain.

“Jadi bioskop rakyat di pasar-pasar itu untuk petugas PPSU (pasukan penanganan prasarana dan sarana umum), pasukan biru, pasukan hijau, dan lainnya,” kata Ahok, di XXI Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2017) malam.

Adapun pasukan oranye merupakan petugas PPSU dan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Kemudian pasukan biru merupakan PHL Dinas Sumber Daya Air, pasukan hijau merupakan PHL dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, dan lain-lain.

Ahok menginginkan semakin banyak warga yang menonton film Indonesia.

“Penonton makin banyak, produksi film nasional juga maju. Ini industri film nyerap tenaga kerja banyak, dan ini salah satu produk kreatif yang enggak bisa disusupi orang,” kata Ahok.

Menurut Ahok, langkah ini sebelumnya telah dilakukan di India. Hal itu pula yang membuat film India dan film garapan asing menjadi mendunia.

“Bollywood maju, Hollywood maju. Saya yakin potensi (film) nasional baik,” kata Ahok.

Adapun bioskop rakyat dipergunakan untuk memutar film-film Indonesia yang sudah turun layar dari bioskop komersil.

“Bioskop rakyat yang kelola PD Pasar Jaya. Karena kalau (nonton film di) 21 itu terlalu mahal biayanya,” kata Ahok.

Ahok mengatakan, harga tiket yang akan diterapkan di bioskop rakyat berkisar Rp 5-10 ribu. Ahok meyakini, tidak ada pengusaha yang bersedia membangun bioskop rakyat ini. Pasalnya, biaya tiket tak menutup modal pembangunan bioskop.

“Tapi kalau (bioskop rakyat) dibangun PD Pasar Jaya kan beda. Kami bisa ambil untung dari iklan, untuk menutup modal,” kata Ahok.

Selain itu, kata dia, PD Pasar Jaya nantinya dapat bekerjasama dengan rumah produksi pembuat film. Seperti contohnya Multivision Plus, Starvision, dan lain-lain. Nantinya film yang akan ditayangkan merupakan film garapan rumah produksi tersebut.

“Kami juga mau kerja sama dengan perusahaan film nasional dan mau bikin komplek perfilman. Jadi semua orang asing mau datang, bisa sewa semua, dan saya yakin potensi (perfilman) nasional baik,” kata Ahok.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin mengatakan, Ahok meminta pihaknya mengelola ruang kosong di pasar untuk dijadikan bioskop rakyat. Pengelolaan ini juga akan mengikusertakan pihak ketiga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved