Rawa-rawa Jadi Landasan Bandara, Pondok Cabe Bakal Sering Kena Banjir
Selama dua hari itu, cukup banyak pengendara sepeda motor yang harus mogok karena nekat menerjang banjir.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Banjir hingga setinggi setengah meter melanda Jalan Pondok Cabe Raya di Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Pamulang, mulai Rabu (22/2/2017) sore sampai Kamis (23/2/2017) siang ini.
Selama dua hari itu, cukup banyak pengendara sepeda motor yang harus mogok karena nekat menerjang banjir.
Sebab, tingginya genangan banjir membuat air merendam dan masuk mesin motor.
Katno (46) warga Jalan Pondok Cabe VI, menuturkan sejak Rabu sore sampai Kamis siang, diperkirakan hampir seribu motor yang mogok karena banjir ini.
"Hampir seribu motor yang mogok, kalau dihitung dari Rabu kemarin sampai Kamis siang ini," kata Katno kepada Warta Kota, Kamis (23/2/2017).
Banjir setinggi setengah meter tersebut, terjadi di depan Lapangan Terbang Pondok Cabe, sepanjang sekitar 50 meter ruas jalan, mulai dari sekitar Jalan Kelapa hingga melewati gerbang Perumahan Griya Mulatama dan Puri Madani II.
Katno mengatakan, penyebab banjir karena adanya pengurukan lahan di Lapangan Terbang Pondok Cabe untuk dijadikan bandara komersial.
Menurtnya, lahan lapangan terbang Pondok Cabe yang diuruk, tadinya rawa-rawa atau wilayah resapan air.
Namun sejak beberapa bulan lalu diubah menjadi lintasan jalan untuk kawasan bandara komersial.
"Karena wilayah resapan air nggak ada lagi, begitu hujan turun Rabu kemarin, airnya menggenang ke jalan semua," kata Katno.
Menurut Katno, semestinya sebelum pembangunan bandara komersial atau pengurukan lahan dilakukan, Pemkot Tangsel atau pihak bandara membuat sodetan drainase atau saluran air baru, dahulu, agar Jalan Pondok Cabe Raya, tidak tergenang banjir.
"Solusi utama, harus ada sodetan drainase baru, supaya air di sini bisa mengalir ke saluran air besar untuk sampai ke kali. Selain itu drainase di sepanjang jalan ini, juga harus ditata lagi, diperbaiki dan dilebarkan," kata Katno.
Menurutnya pembangunan bandara komersil dengan menguruk lahan harus dihentikan sementara, sampai pembuatan sodetan drainase baru dan penataan saluran air di sekitar jalan ini, dilakukan.
"Kalau pengurukan lahan atau pembangunan bandara terus dilakukan tanpa dibikin sodetan, ya bakalan banjir terus di jalan ini," katanya.
Sebab katanya wilayah yang tergenang ini adalah kawasan cekungan dimana semua aliran air justru jatuh dan tumpah ke ruas jalan tersebut.