Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Djarot: Saya Ketawa Banyak yang Tidak Rasional Dalam Debat Tadi Malam

"Saya ketawa banyak yang tidak rasional. Biar masyarakat Jakarta yang menilai,"

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017). Dalam debat kedua kali ini KPU DKI Jakarta mengangkat tema yaitu reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan penataan kawasan perkotaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat optimis masyarakat DKI Jakarta akan semakin mengetahui pasangan calon gubenur yang memiliki program konkret.

"Semakin seru dan semakin bisa melihat warga Jakarta mana yang betul-betul programnya konkret yang nyambung yang hasilnya jelas dan yang mana di awang awang dan tidak rasional," kata Djarot di Menteng, Jakarta, Sabtu (27/1/2017).

Baca: Anies Berharap Dalam Debat Ketiga‎ Ada Pertanyaan Sama Untuk Semua Calon

Djarot mengaku sepanjang sebat banyak tertawa mendengarkan para pesaingnya.

Walau tidak menyebutkan secara rinci, Djarot mengatakan banyak gagasan atau kebijakan yang diumbar pesaingnya tidak masuk akal.

"Saya ketawa banyak yang tidak rasional. Biar masyarakat Jakarta yang menilai," kata dia.

Baca: Agus Yudhoyono Bagi-Bagi Kaos dan Topi Saat Kampanye di Pisangan Timur

Djarot kemudian menyoroti terkait normalisasi sungai di Jakarta yang menyebabkan penggusuran pemukiman di bantaran kali.

Menurut dia, tidak mungkin tanpa menggusur karena tidak mungkin digeser.

"Geser kemana? Geser sedikit sudah rumah orang juga. Geser dikit, sampai Bekasi. Ciloko malahan. Makanya yang rasional bagaimana," kata mantan Walikota Blitar itu.

Baca: Djarot Jelaskan Alasan Antasari Hadiri Debat Mendukung Ahok-Djarot

Djarot mengatakan dia dan Ahok  menjalankannya berdasarkan perintah Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2011 tentang sungai yang ditandatangani Susilo Bamban Yudhoyono saat jadi Presiden.

Untuk itu, pihaknya kemudian menggusur pemukiman di bantaran sungai dan memindahkannya ke rumah susun atau Rusun.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan