Selasa, 30 September 2025

Melanie Subono: Lain Kali Jaga Mulutmu Pak Fahri Hamzah

Selebriti sekaligus aktivis perempuan Melanie Subono semprot Fahri Hamzah. Dalam tuntutan yang disampaikan meminta Fahri tak lagi Wakil Ketua DPR RI.

Penulis: Robertus Rimawan
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Fahri Hamzah. 

Menurut Anis, penyertaan bahwa 'pekerja asing merajalela' pada kenyataannya tidak berbasis pada data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Migran Care, kata Anis, mengharapkan Mahkamah Kehormatan DPR RI memberi teguran kepada Fahri Hamzah untuk menjaga etika baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan serta ujaran-ujaran tertulisnya.

Kemudian, merekomendasikan penggantian Fahri Hamzah sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) TKI DPR RI.

Menurut Anis, hal ini menjadi sangat penting karena sebagian besar buruh migran Indonesia adalah perempuan dimana sebagian besar bekerja sebagai PRT Migran, manusia dan profesi yang telah dilecehkan dan direndahkan justru oleh ketua Timwas TKI DPR, yaitu Fahri Hamzah.

"Memberikan pertimbangan penggantian Fahri Hamzah ketua DPR RI," kata Anis.

Fahri hapus tweet dan beri penjelasan

Setelah muncul berbagai protes, Fahri akhirnya menghapus tweet tersebut.

Fahri menghapus tweet tersebut karena khawatir terjadi salah paham.

"Saya menghapus supaya enggak salah paham. Karena memang terminologi itu mengganggu di kupingnya padahal saya nggak maksud ke arah sana, tapi nggak apa-apa sosmed kan gitu. Nggak ada masalah," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Fahri tidak mempermasalahkan isi cuitan tersebut dibully netizen. Ia menghadapinya dengan senyuman dan intropeksi diri.

"Ya Harus banyak senyum. Harus menerrima baik kriitikan orang. Instropeksi biar positif lah," kata Fahri.

Fahri lalu menjelaskan isi cuitan itu tidak berdiri sendiri. Melainkan rangkaian twitter mengenai berbagai isu nasional.

Contohnya, pencoretan bendera, pembabatan hutan, penyelundupan sumber daya alam sampai persoalan tenaga kerja.

"Jangan diputar ya. Jadi isunya itu fokus nasional. Itu memang dari semalem ngetweet kok kacau begini ya. Jadi tadi si pembawa bendera itu sudah dilepas. Ini kan polisi bekerja berdasarkan provokasi terutama dari media dan sosmed lalu dia memilih kasus-kasus untuk menyibukkan diri padahal itu enggak ada manfaatnya," kata Fahri.

Fahri juga melihat sejumlah pihak kehilangan prioritas dalam mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat. Ia pun mencoba melakukan kritikan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved