Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Anies Baswedan Berdiskusi Dengan Praktisi dan Akademisi Jelang Debat peserta Pilkada DKI

"Karena sebagaian dari mereka merupakan PNS (pegawai negeri sipil) bukan di Pemda ya, tapi di sejumlah lembaga,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Anies Baswedan di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (25/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang debat Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Jumat (27/1/2017), Anies Baswedan melakukan diskusi dengan dewan pakar tim pemengannya.

Diskusi dilakukan di Wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).

Sebelum diskusi Anies menyempatkan diri bertemu sejumlah awak media di Tamansari, Jakarta Barat.

Mengenakan kemeja merah lengan panjang, Anies kemudian menyampaikan kepada wartawan persiapannya menjelang debat putaran ke dua yang diselenggaran KPU DKI di Hotel Bidakara Jakarta, Selatan.

Anies mengatakan menjelang debat ia bersama Sandiaga melakukan diskusi dengan dewan pakar yang berasal dari akademisi dan praktisi.

Baca: Anies Akan Ganti Istilah Lelang Jabatan Dengan Promosi Terbuka

Terutama para pakar di bidang reformasi birokrasi dan penataan kawasan Kota yang menjadi topik debat mendatang.

Hanya saja Anies enggan menyebutkan siapa saja dewan pakar tersebut.

"Karena sebagaian dari mereka merupakan PNS (pegawai negeri sipil) bukan di Pemda ya, tapi di sejumlah lembaga, mereka merasa tidak nyaman bila disebutkan namanya," kata Anies.

Diskusi tersebut menurut Anies biasanya dilakukan satu hingga dua jam. Diskusi dilakukan per bidang sesuai topik pembahasan debat.

Biasanya 3-4 orang praktisi akan menemani diskusi dalam setiap bidangnya.

"Banyak (jumlah pakar). Ganti-ganti, Karena saya ketemunya engga langsung 20 orang dewan pakar, tapi 3 sampai empat orang perbidang," katanya.

‎Dalam diskusi tersebut biasanya yang dilakukan adalah membedah data dan permasalahan yang terjadi di Jakarta sekarang.

Masalah tersebut kemudian dicari bagaiama solusi terbaiknya.

Baca: Sylviana Murni Ingin Adakan Ambulans Motor Berbahan Bakar Gas Untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat

‎"Kalau saya melihat begini, penyegaran data penyegaran atas masalah," papar Anies.

‎Anies berungkali mengatakan jika debat bukan merupakan ajang hafalan. Debat dilakukan untuk mengetahui cara berpikir logis dalam menyelesaikan suatu permasalahan di Jakarta.

"Debat bukan uji hafalan tapi uji berpikir logis. Kalau engga mengerti persoalan engga bisa mikir benar," kata Anies.

Baca: Sakit Gigi Jadi Alasan Djarot Batalkan Blusukan di Jakarta Timur Kemarin

Sebelumnya KPU DKI sudah menetukan tema debat ke dua yang rencananya akan dilangsungkan di tempat yang sama seperti debat pertama yakni Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Ada dua tema yang akan jadi topik perdebatan yakni reformasi birokrasi menyangkut pelayanan publik dan penataan kawasan perkotaan.‎

Format debat berubah dari yang tadinya satu moderator nantinya menjadi dua yakni Eko Prasojo dan Tina Talisa.

Durasi debat pun ditambah dari yang tadinya 90 menit menjadi 120 menit.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved