Pilgub DKI Jakarta
Djarot Hadiri Zikir Akbar, Percaya Rakyat Jakarta Cerdas Pilih Pemimpin
Djarot menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan masyarakat melalui doa bersama telah menunjukkan betapa Islam adalah agama yang sangat damai.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 5.000 warga masyarakat Jakarta Timur hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Zikir Akbar di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (18/12/2016) sore.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, turut hadir dalam acara yang diinisiasi Ketua Dewan Penasihat Jamaah Manaqib Majelis Zikir Al Bagdadi, pimpinan Abah KH Junaedi Al Bagdadi, Karawang.
Dalam sambutan seusai zikir akbar, Djarot menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan masyarakat melalui doa bersama telah menunjukkan betapa Islam adalah agama yang sangat damai, sejuk, dan indah serta toleran.
Itu semua, menurut Djarot, menunjukkan bahwa Indonesia dalam bingkai kesatuan dan persatuan sangat luar biasa meskipun masyarakatnya heterogen dan beragam.
Bahkan, meski saat ini ada konstelasi kompetisi Pilkada DKI Jakarta, tetapi hal itu tidak akan merusak bingkai kesatuan dan persatuan Indonesia sebagai suatu bangsa yang beragam.
"Saya mengerti saat ini memang sedang ada konstelasi kompetisi, tentu kita berharap persaingan berjalan dengan baik, mengedepankan kinerja kita, latar belakang kita, visi misi kita. Dan persaingan itu, idealnya tidak dikotori unsur SARA. Biarlah rakyat Jakarta yang sangat cerdas memilih pemimpin yang benar-benar bisa melayani, yang benar-benar bersih, dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan warga," kata Djarot, disambut tepuk tangan jamaah zikir akbar .
Djarot menyampaikan, dirinya dalam berbagai kesempatan turun ke bawah menyapa masyarakat Jakarta, termasuk ke masjid-masjid dan shalat berjamaah dengan warga.
Dari sekian banyak dirinya berdiskusi dan menyapa langsung masyarakat, khususnya para marbot dan kuncen, mereka sangat merasakan betul dengan program pelayanan Pemda DKI selama ini. Termasuk program memberangkatkan umrah kepada para marbot dan kuncen.
"Saya selalu mendapatkan pesan salam agar disampaikan ke Pak Basuki, terimakasih dengan adanya kebijakan mengumrahkan para marbot dan kuncen.
Dirinya bersama Djarot juga selama ini secara konsisten menerapkan program Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar. "Kita tidak membeda-bedakan juga dalam program Jakarta Pintar dan Jakarta Sehat," ujarnya.
Untuk itulah, kepada para jamaah zikir Akbar, Djarot minta didoakan agar Jakarta yang saat ini sedang ada kompetisi agar diberikan kedamaian dan nanti diberikan suatu kepemimpinan dan pelayanan yang tulus melayani dengan kerja keras.
Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menyampaikan bahwa keragaman dan heterogenitas adalah takdir dari Tuhan dan itu merupakan rahmat. Namun, masyarakat Indonesia patut bersyukur karena keragaman masyarakatnya diikat oleh bingkai persatuan.
"Saya ditakdirkan sebagai muslim Jawa, kita semua sudah ditakdirkan masing-masing. Kita ditakdirkan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, heterogen. Ada yang dari Betawi, Jawa, Sunda, Sumatera. Tetapi kita diikat oleh satu persatuan yang luar biasa sebagai Indonesia yang dahsyat dan luar biasa. Kita cinta tanah air ini," pungkasnya.
Dalam acara zikir akbar tersebut, sedianya yang memimpin langsung adalah Abah KH Junaedi Al Bagdadi. Namun karena hal tertentu, Abah Junaedi batal hadir. Zikir akbar tetap berlangsung khusuk dipimpin KH Nasrullah.
Ketua Panitia Zikir Akbar, Mochtar Mohamad dalam sambutannya menyampaikan, doa umat manusia termasuk melalui zikir dan mujahadah serta manaqib adalah harapan untuk suatu kemaslahatan.