Kasus Ahok
Habib Rizieq Ngaku Punya Rekaman Video Ahok Berulangkali Sengaja Menistakan Agama
"Artinya itu yang jadi bukti kuat untuk Ahok menista Al Quran secara berulang kali," kata Rizieq.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Rizieq Shihab, selesai memberikan keterangannya kepada penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
Rizieq keluar ruang pemeriksaan sekitar jam 12.45 WIB setelah kurang lebih 3 jam memberikan keterangannya kepada penyidik Bareskrim.
Ia menegaskan kedatangan untuk memberikan keterangan yang akan dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Keterangan yang saya berikan pada gelar perkara kemarin akan dimasukkan ke dalam BAP. Karena BAP kali ini sudah masuk ke dalam pro justitia. Artinya BAP sudah dalam tingkat penyidikan," ucap Rizieq di Bareskrim Mabes Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2016).
Baca: Ahok Tersenyum Pagi-pagi Datangi Mabes Polri, Pulangnya Tundukkan Kepala
Baca: Sambangi Bareskrim, Habib Rizieq Berharap Berkas Ahok Langsung Lengkap
Setelah selesai melengkapi berkas yang akan dituangkan ke dalam BAP, Rizieq mengharapkan agar proses selanjutnya yakni melimpahkan berkas ke kejaksaan bisa berlangsung cepat.
"Ini BAP pro justitia yang akan dilimpahkan ke kejaksaan sesegera mungkin," ucapnya.
Berkas yang dimaksud Rizieq adalah sejumlah video rekaman Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga kuat olehnya juga melakukan penistaan agama.
"Ada beberapa rekaman lain, di tempat lain saat yang bersangkutan (Ahok) menghinakan Al Quran. Artinya itu yang jadi bukti kuat untuk Ahok menista Al Quran secara berulang kali," kata Rizieq.
Unsur berulang kali yang disebutkan oleh Rizieq, dianggap memenuhi unsur kesengajaan.
"Berarti kalau sudah berulang kali, ada unsur kesengajaan yang dilakukan secara sistematis agar umat Islam memilih yang bersangkutan sebagai pemimpin. Ini bukti kuat yang tidak terbantahkan," pungkasnya.
Sakit hati
Habib Rizieq menilai Presiden tidak memiliki sikap kewibawaan, terjadinya chaos Presiden harus bertanggung jawab.
Habib Rizieq juga menilai Jokowi telah melakukan kebohongan tentang Istana dan peserta, yang hanya ada pihak Istana memberikan tawaran sebagai solusi namun tawaran itu pun ditolak peserta aksi.
Namun, hal itu belum selesai, dan masih berlangsung, tapi di luar sudah ada ricuh.