Pilgub DKI Jakarta
Anies Akan Masukan Dana CSR ke APBD, Beda dengan Kebijakan Ahok
Sejumlah pihak menganggap tidak dimasukannya dana CSR ke dalam APBD merupakan pelanggaran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan memasukkan bantuan Coorporate Social Responsibilty (CSR) ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI bila terpilih sebagai gubernur.
Itu dilakukan untuk mempersempit celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan korupsi.
"Harus taat pada prinsip pengelolaan anggaran, kalau terima (dana) CSR ya masukkan dalam APBD," kata Anies di Posko Pemenangan "Roemah Djoeang", Jalan Brawijaya IX, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2016).
Baca: Soal Dana CSR, Ahok: Hidup Saya Beda
Baca: Anies di Depan Relawan Apakah Kita Ingin Ganti Gubernur atau Tetap?
Baca: Budi Waseso Mengaku Tak Bermaksud Menyerang Pribadi Anies Baswedan
Baca: Anies Baswedan: Kita Pastikan Menang Satu Putaran
Pernyataan Anies tersebut diduga menyindir kebijakan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Selama ini Ahok tidak memasukan bantuan CSR ke dalam APBD.
Bahkan oleh sang gubernur dana CSR dikelola Ahok Center.
Sejumlah pihak menganggap tidak dimasukannya dana CSR ke dalam APBD merupakan pelanggaran.
Meskipun dana CSR tersebut selama ini digunakan oleh Ahok untuk membangun infrastruktur di Jakarta.
Seleian itu, menurut Anies, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjauhkan pengelolaan pemerintahan dari praktik korupsi.
Caranya yakni dengan mengenal gejalanya.
Untuk menjauhkan tata kelola pemerintahan dari korupsi yakni dengan meminimalkan transaksi menggunakan uang tunai, Anies berencana menggunakan sistem elektronik dalam penganggaran pemerintahan di Jakarta.