Komplotan Rampok Diringkus Polisi Setelah Pelaku Gunakan Motor Kejahatan untuk Pacaran
Ulah Tio alias Jawe (16), pelajar kelas XI SMA membuat polisi mampu meringkus sekelompok perampok yang sudah beraksi sebanyak 8 kali di Jakarta Barat.
Seluruh anggota sama-sama baru belajar merampok.
Incaran mereka sebagian besar orang yang sedang sendirian di jalan.
Mereka mengincar dompet dan ponsel.
Setiap beraksi komplotan ini selalu membawa celurit dan arit.
Mereka tak segan-segan melukai korbannya.
Bahkan dari delapan lokasi perampokan, satu aksinya berakhir dengan pembacokan terhadap korbannya.
Dalam komplotan tersebut, Jawe mendapat bagian paling kecil.
Dari setiap aksi, Jawe hanya dapat bayaran Rp 100.000 hingga Rp 200.000.
Setiap aksi, Jawe hanya diberi tugas jadi pembawa motor bersama rekannya, Oji.
Sedangkan yang menodong Bocor dan Iceng dimana usianya lebih tua.
"Mereka ini saling kenal di tempat Bocor (kepala komplotan jadi juru parkir)," kata Andry.
Keempatnya mempelajari cara-cara merampok dari berita dan kejadian perampokan yang kerap diberitakan.
"Untuk Jawe, karena masih dibawah umur, akan kami lebih dulukan penanganan kasusnya. Karena pakai pidana anak ini," ucap Andry.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw