Pilgub DKI Jakarta
"Pidato Anies Mantap, Sayang Dicemari Puisi Fadli Zon"
Seperti ini puisi Fadli Zon yang bikin heboh deklarasi Anies-Sandiaga yang dinilai 'mencemari'.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seperti ini puisi Fadli Zon yang bikin heboh deklarasi Anies-Sandiaga yang dinilai 'mencemari', Jumat (23/9/2016).
Deklarasi Partai Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur dan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur dinilai tercemar dengan puisi yang dibawakan oleh Fadli Zon.
"Pidato Anies mantab, sayang dicemari pembacaan puisi Fadli Zon yg penuh kebencian."
Demikian tulis akun Twitter xin liong @xin_liong.
Pidato Anies mantab, sayang dicemari pembacaan puisi Fadli Zon yg penuh kebencian.
— xin liong (@xin_liong) September 23, 2016
Sementara akun Sandakala Bercerita @ExcelJosaphine menulis,"Gue beneran kasihan sama Anies Baswedan Itu perasaan gimana denger puisi Fadli Zon."
Hal senada diasmpaikan oleh akun Sa'ad Ahyat Hasan @kamuitubeda, melalui Twitter ia juga berpendapat.
"Mungkin dalam benak Mas Anies tadi waktu Fadli Zon baca puisi: "kenapa harus ada Fadli Zon di antara kita?" :|," tulisnya.
Mungkin dalam benak Mas Anies tadi waktu Fadli Zon baca puisi: "kenapa harus ada Fadli Zon di antara kita?" :|
— Sa'ad Ahyat Hasan (@kamuitubeda) September 23, 2016
Akun Twitter lainnya juga beri kritikan pedas.
"Fadli Zon bikin suasana hati jadi ragu ,pasangannya sudah PAS banget. Sayang puisi Fadli Zon kampungan norak penuh dengki kekanak-kanakan," tulis akun Agus Kurniawan @agusk1.
Sementara itu akun Twitter dengan nama Herdianto Mochammad @bungherdi menulis,"Anies Baswedan sudah berbicara tentang bertarung gagasan, eh ada si Fadli Zon baca puisi yang paling buruk yang pernah saya dengar."
Sedangkan akun DenMas Ganteng #BEJO @BuayaEmpang berpendapat,"Puisi fadli zon barusan justru kontraproduktif thd citra jagoannya sik."
Seperti apa sih puisi yang dibacakan oleh Fadli Zon hingga penuh kritikan?
Seperti ini puisinya
Tukang Gusur
Tukang gusur tukang gusur
Menggusur orang-orang miskin
Di kampung-kampung hunian puluhan tahun
Di pinggir dan bantaran kali Ciliwung
Di rumah-rumah nelayan Jakarta
Di dekat apartemen mewah dan mall yang gagah
Semua digusur sampai hancur
Tukang gusur tukang gusur
Melebur orang-orang miskin
Melumat mimpi-mimpi masa depan
Membunuh cita-cita dan harapan
Anak anak kehilangan sekolah
Bapak-bapaknya dipaksa mengangggur
Ibu-ibu kehabisan air mata
Tukang gusur menebar ketakutan di ibukota
Gayanya Pongah bagai penjajah
Caci maki kanan kiri
Mulutnya srigala penguasa
Segala kotoran muntah
Kawan-kawannya konglomerat
Centengnya oknum aparat
Menteror kehidupan rakyat
Ibukota katanya semakin indah
Orang-orang miskin digusur pindah
Gedung-gedung semakin cantik menjulang
Orang-orang miskin digusur hilang
Tukang gusur tukang gusur
Sampai kapan kau duduk di sana
Menindas kaum dhuafa
Tukang gusur tukang gusur
Suatu masa kau menerima karma
Pasti digusur oleh rakyat Jakarta
~~~~
Apakah puisi tersebut merupakan sindiran untuk seorang calon di Pilkada DKI Jakarta? Belum ada konfirmasi terkait hal ini, namun mungkin Anda memiliki pemikiran sendiri.
Menurut Anda? (*)