Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Peneliti CSIS Prediksi Ahok-Djarot Akan Menang Satu Putaran

Terlebih lagi imbuhnya, bila mesin partai pendukung seluruhnya bekerja all out.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Pengamat Politik, J. Kristiadi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat diperkirakan akan menang satu putaran dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hal itu disampaikan Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi kepada Tribunnews.com, Rabu (21/9/2016).

Apalagi ditambah bergabungnya PDI-P dalam skuad pendukung Ahok yang sebelumnya sudah diisi Golkar, NasDem dan Hanura.

"Kalau peta politik atas dasar persepsi publik terhadap preferensi memilih kombinasi Ahok-Djarot akan menang satu putaran," demikian ia memperkirakan.

Terlebih lagi imbuhnya, bila mesin partai pendukung seluruhnya bekerja all out.

Sedangkan siapa calon penantang Ahok-Djarot? Ia masih belum melihat ada lawan tangguh bagi Ahok-Djarot setelah deklarasi dukungan PDI-P.

"Tidak ada yang signifikan," ujarnya.

Ia pun memberikan kriteria bagi penantang Ahok.

Yakni calon yang mau kontribusi terhadap peradaban politik yang harus mendidik rakyat.

"Jangan rakyat diracuni dengan kedengkian primordial tapi mengembangkan wacana yang memperkuat semangat kebersamaan dan kebangsaan," ujarnya.

Mengutip hasil survei terbaru Indonesia Indicator (I2), perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence) mencatat, figur Ahok masih unggul dibandingkan dengan calon kandidat lain, dimana terpotret baik di media online maupun di media sosial.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, di Jakarta, Rabu, mengungkapkan, Ahok masih menjadi magnet terbesar di media online, baik yang pro maupun yang kontra, dimuat di media hingga rata-rata 8.000 pemberitaan setiap bulannya.

"Sentimen negatif yang dimunculkan sepanjang sebulan terakhir mencapai 21 persen. Situasi sentimen negatif itu, sudah menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 26 persen," ujar Rustika.

Meskipun dari sisi tren popularitas dalam pantauan intelijen media, Ahok terlihat menurun, lanjut Rustika, namun posisinya sebagai calon gubernur masih kuat, yakni 52 persen dalam sebulan.

Sejauh ini, kata dia, belum terlihat penantang yang cukup kuat. Sandiaga Uno, yang digadang-gadang Partai Gerindra, hingga saat ini mencapai 21 persen.

Posisi Sandiaga terus merangkak naik, meski belum menyamai Ahok.

Sementara itu, nama yang lain seperti Yusril Ihza Mahendra 10 persen, Tri Rismaharini 13,72 persen.

Popularitas Ahok juga terlihat di media sosial. Rustika mengungkapkan, pada 1 hingga 20 September 2016, ada sebanyak 371.674 tweet dari 120 ribu akun tentang sosok Ahok di media sosial.

"Sebanyak 24.338 tweet menunjukan emosi Trust terhadap sosok Ahok. Makna dari emosi ini adalah kepercayaan netizen terhadap kemampuan Ahok, diiringi harapan, serta kegembiraan netizen agar Ahok kembali maju di Pilkada 2017," ujar Rustika.

Menurut Rustika, di media sosial Twitter sosok Ahok direspons positif, dibuktikan dengan dominasi emosi Trust, Anticipation, Disgust, Joy dan Surprise.

PDI-P) pada Selasa (20/9/2016) malam telah resmi mengusung pasangan Ahok dan Djarot sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved