Kamis, 2 Oktober 2025

Bus Brilian Dipenuhi 20 Kasur Lengkap dengan TV dan Fasilitas Internet

Jika bus lainnya dipenuhi tempat duduk untuk penumpangnya, hal itu tidak tampak dalam kendaraan milik P.O. Brilian.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Valdy Arief
Bus PO Brilian, 1st Indonesian Sleeper Bus 

P.O. Brilian juga menyewakan bus ini untuk waktu-waktu tertentu. Biayanya pun berbeda, sedikitnya penumpang harus membayar Rp 8 juta per harinya.

"Target kami memang kalangan menengah ke atas," jelas Jumiran.

Meski demikian, tarif yang relatif lebih mahal itu diimbangi beberapa fasilitas lain, selain bisa tidur dengan sempurna dalam perjalanan.

Televisi yang ada di setiap bilik tempat tidur penumpang, sambung jaringan internet nirkabel (Wifi), selimut, bantal, satu botol air mineral, dan satu kali jatah makan untuk setiap penumpang.

Alas Kaki Khusus
Selain itu cara menaiki bus ini agak berbeda. Jika pada bus lain penumpang dapat naik tanpa harus membuka alas kaki, hal itu tidak bisa dilakukan di Sleeper Bus.

"Penumpang harus melepas alas kaki agar karpet di dalam bus tidak cepat berbau. Kami berikan alas kaki khusus untuk naik ke bus," kata Fajar Hari (24), kondektur Sleeper Bus.

Setelah seluruh penumpang naik, Fajar sebagai kondektur juga akan bertugas untuk melayani penumpang. Segala kebutuhan penumpang selama perjalanan akan dia layani.

"Berbeda dengan kondektur bus lain. Kalau di sini harus lebih sabar," ujarnya.

Selama lebih dari dua bulan bekerja di P.O. Brilian, laki-laki yang kerap disapa Tata ini, kadang harus berbaur dengan penumpangnya.

"Kami masih baru, jadi perlu masukan dari penumpang," imbuhnya.

Berbagai tingkah polah penumpang pun harus dia hadapi. Seperti meminta mengatur siaran televisi hingga menyambungkan internet dengan perangkat mereka.

Senada dengan Fajar, Afi Setiawan, sopir Sleeper Bus juga menyebutkan hal serupa.

"Hampir setiap perjalanan, ada saja penumpang yang harus dibangunkan berulang kali, padahal sudah sampai tujuan," katanya kemudian tertawa.

Meski demikian, Afi dan Fajar merasa tidak mempermasalahkannya. Terlepas gaji yang mereka terima relatif lebih besar dari sopir dan kondektur di perusahaan lain, keduanya mengaku ada rasa bangga berada di atas Sleeper Bus.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved