Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Dubes Vatikan untuk Indonesia soal Rempah-rempah dan Katolik

Dubes Vatikan, Mgr Antonio Guido Filipazzi menyambut baik akan dibangunnya Taman Rempah-rempah (Spice Garden) Indonesia di Vatikan.

Editor: Robertus Rimawan
IST
BERTEMU DENGAN DUBES VATIKAN – Tim Pengembangan Taman Indonesia di Musium Etnologi Vatikan, Italia bertemu dengan Dubes Vatikan, Mgr Antonio Guido Filipazzi, di Jakarta, Senin (15/8). Dari kiri – kanan (depan) : Pudjo Sambodo, Purnomo Yusgiantoro, Mgr. Ignatius Suharyo (Ketua Presidium KWI), Kartini Pandjaitan Sjahrir (Koordinator Tim Pengembangan), Mgr. Antonio Guido Filipazzi (Dubes Vatikan), Nia Niscaya dan AM Putut Prabantoro. Dari kiri – kanan (belakang) : Deni Priadi, James Ridwan, Pratjojo Sojogjo, Abdi Ahsan, Bregas Harrimardoyo, Eddie Ahadiah Latief dan Parisianti Pradipto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dubes Vatikan, Mgr Antonio Guido Filipazzi menyambut baik akan dibangunnya Taman Rempah-rempah (Spice Garden) Indonesia di Museum Etnologi Vatikan, Italia.

Bahkan oleh Dubes Vatikan diingatkan bahwa ada hubungan sejarah yang erat antara tanaman rempah-rempah itu dan kehadiran agama Katolik di Indonesia.

Karena tanaman rempah-rempah yang dicari oleh bangsa Eropa di Indonesia itulah, kemudian agama Katolik sampai di daratan nusantara.

Pernyataan Mgr Antonio Guido Filipazzi itu diungkapkan kepada Tim Pengembangan Taman Indonesia di Museum Etnologi Vatikan, Italia, yang mengadakan pertemuan di Kedubes Vatikan, Jakarta, terkait dengan pembangunan Taman Indonesia di Vatikan, Senin (15/8/2016).

Selain Taman Rempah-rempah (Spice Garden), dibangun pula Taman Borobudur (Borobudur Garden).

Didampingi oleh Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Ignatius Suharyo, Tim Pengembangan Taman Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah, Kartini Pandjaitan Sjahrir (Koordinator), Purnomo Yusgiantoro, AM Putut Prabantoro, Nia Niscaya (Kementerian Pariwisata), Pudjo Sambodo, Deni Priadi, James Ridwan, Pratjojo Sojogjo, Abdi Ahsan, Bregas Harrimardoyo, Eddie Ahadiah Latief dan Parisianti Pradipto.

“Tanaman rempah-rempah itulah yang sebenarnya membawa agama Katolik ke Indonesia. Tanaman itu dibawa oleh bangsa Eropa dan karena rempah-rempah itu bangsa Portugal sampai ke negara ini,” ujar Mgr Antonio Guido Filipazzi.

Sebelumnya, dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan kekeluargaan itu, Kartini Pandjaitan menjelaskan bahwa Taman Rempah-rempah itu memamerkan tanaman rempah-rempah yang terkait dengan masa saat Candi Borobudur didirikan oleh Wangsa Syailendra.

Ada 46 jenis tanaman rempah-rempah yang akan dipamerkan dan salah satu yang menjadi andalan adalah kayu manis.

Pada zaman penjajahan Belanda di nusantara, tanaman rempah-rempah asal Indonesia itu sangat terkenal di daratan Eropa.

Disinggung pula persoalan peletakan batu pertama (ground breaking) yang rencananya dilakukan pada Oktober 2016.

Tim Pengembangan dan Dubes Vatikan berharap bahwa Presiden Joko Widodo berkenan untuk melakukan peletakan batu pertama. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved