Kisruh Sampah Kembali Mencuat, Ahok: Itu Lucu, Bantar Gebang Itu Tanah Milik DKI
"Makanya, itu kan lucu, kasus kejadian gitu. Bantar Gebang itu tanah (milik) siapa? Tanah (milik) DKI,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisruh sampah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang kembali mencuat.
Utamanya setelah ratusan orang menghadang truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hendak membuang sampah di wilayah Bekasi, Jawa Barat, tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terheran-heran dengan adanya penghadangan yang dilakukan, Rabu (22/6/2016).
Terutama dengan alasan jumlah sampah yang masuk sudah melebihi perjanjian antara DKI Jakarta dengan pihak pengelola TPST Bantar Gebang, yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ).
Padahal, lahan di Bantargebang milik Pemprov DKI.
"Makanya, itu kan lucu, kasus kejadian gitu. Bantargebang itu tanah (milik) siapa? Tanah (milik) DKI," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Penghadangan truk milik DKI oleh massa bukan untuk yang pertama kalinya.
Bahkan sudah ada sejak zaman Sutiyoso atau Bang Yos memimpin Jakarta, tepatnya pada 10 Desember 2001.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang ditutup, sehingga ratusan ribu meter kubik sampah tidak terangkut dari Jakarta.
Ahok mengatakan kasus itu sama seperti yang terjadi saat ini, truk DKI dihadang karena jumlah sampah yang dibuang dari Jakarta ke TPST Bantar Gebang melebihi perjanjian antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT GTJ selaku pengelola.
"Alasannya kami janjikan makin berkurang sampahnya. Dari zamannya Bang Yos itu, tapi kok kamu tidak putusin (kontrak) dari dulu," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok sebut pihak pengelola juga melanggar perjanjian kerjasama karena tidak membangun teknologi pengolahan sampah.
Padahal Pemprov DKI memberikan tipping fee Rp 400 miliar per tahunnya.
Tidak dipenuhinya perjanjian itu membuat Pemprov DKI ingin mengelola sendiri sampah di Bantargebang yang merupakan lahan milik DKI.
"Terus kamu tahan kita tidak boleh masuk? Itu tanah siapa?" ujar Ahok.