Rabu, 1 Oktober 2025

Baru Ada 19 PO di Terminal Terbesar se Asia Tenggara

Sementara lainnya belum menempati loket yang disediakan untuk melayani kebutuhan tiket para calon penumpang tersebut.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Penumpang akan naik bis antar kota antar provinsi (akap) di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2016). Terminal Pulo Gebang mulai menyiapkan perlengkapan papan petunjuk jelang arus Mudik 2016 mendatang. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah melakukan pengundian loket Perusahaan Otobus (PO) Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu, ternyata baru 19 PO saja yang telah menempati.

Sementara lainnya belum menempati loket yang disediakan untuk melayani kebutuhan tiket para calon penumpang tersebut.

Pantauan di lokasi di terminal yang disebut-sebut terbesar se ASEAN tersebut, belum semua loket yang berada di lantai dua tersebut ditempati para PO bus. Hanya beberapa loket saja yang sudah ditempati. Sementara para calon penumpang juga belum banyak terlihat yang memanfaatkan loket tersebut.

Pemandangan tidak jauh berbeda juga terlihat di lokasi yang seharusnya menjadi loket tambahan. Meja yang seharusnya digunakan sebagai loket dadakan PO bus hanya terlihat satu unit saja. Sementara lainnya hanya nomor urut loket yang terpasang di tembok.

Kepala Terminal Pulo Gebang Nurhayati Sinaga mengatakan sejauh ini baru ada 19 PO bus saja yang sudah menempati loket. Sementara PO bus lainnya belum terlihat tanda-tanda akan menempati loket-loket yang telah disediakan.

"Dari yang direncanakan 74 PO bus yang terdaftar untuk melakukan pengundian, hanya 60 PO bus saja yang sudah mengambil undian. Sementara dari jumlah tersebut, baru 19 PO bus saja yang sudah menempati loket," ungkap Nurhayati, Senin (20/6/2016).

Saat disinggung mengenai hanya ada satu meja yang baru disediakan sebagai loket dadakan PO bus, Nurhayati mengatakan hal itu lebih dikarenakan mereka belum pindah ke Terminal Pulogebang.

"Kalau mereka sudah pindah ke sini, pasti kami sediakan tempatnya," tambahnya.

Khusus mengenai sanksi bagi PO bus yang belum juga pindah hingga batas waktu yang telah ditentukan, Nurhayati mengaku tidak bisa memberikan sanksi.

"Harusnya hari ini masuk tapi ternyata belum semua yang masuk. Kita palingan mendorong mereka agar segera masuk ke sini karena kan kasihan juga penumpang," ungkapnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansah memberikan batas waktu hingga 20 Juni 2016 bagi para PO bus untuk menempati loket Terminal Pulo Gebang.

Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas. (Junianto Hamonangan)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved