Ini Penyebab Mahasiswa UI Tewas Gantung Diri di Kontrakan

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Vinsensius Billy (23) mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) jurusan Akuntansi ditemukan tewas dengan leher terjerat tali tambang putih di kamar kosnya di Kosan Unika, RT 4/3, Kukusan, Beji, Depok, Selasa (31/5/2016) pagi sekira pukul 08.15.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, polisi menduga kuat Vinsensius tewas karena gantung diri dengan tali tambang putih yang setiap ujungnya diikat di lemari dan di dekat jendela.

"Dari pemeriksaan, diduga kuat korban tewas karena gantung diri," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho kepada Wartawan, Selasa.

Menurut Teguh, berdasarkan keterangan keluarga, korban memiliki masalah pada kesehatan yakni sakit kepala akut beberapa tahun ini.

Diduga hal itulah yang menjadi pemicu korban nekat menghabisi nyawanya sendiri.

"Dari keterangan keluarga memang korban mengidap sakit kepala berkepanjangan. Bahkan, keluarga sudah merencanakan melakukan CT scan kepada korban karena keluhan sakit kepalanya itu selama ini," kata Teguh.

Namun urung rencana itu dilakukan, korban ternyata nekat mengakhiri hidupnya.

 Diduga ia tak tahan dengan sakit kepala berat yang dideritanya selama ini.

Meski begitu, kata Teguh, untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi hendak membawa jenasah ke RS Polri Sukanto untuk diotopsi. "Namun keluarga menolak," kata dia.

Sementara dari visum luar, tanda-tanda tewas karena gantung diri terpenuhi.

"Yang jelas saksi dan barang bukti sudah kami amankan," kata Teguh.

Seperti diketahui Vinsensius Billy ditemukan tewas di kamar kosnya dengan leher terjerat tali Selasa (31/5/2016) pagi sekira pukul 08.15. Dari hasil penyelidikan polisi, duga kuat Billy adalah korban bunuh diri.

Hal itu setelah dipastikan tidak ada barang berharga milik korban yang hilang serta tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Saat ditemukan, jenasah Vinsensius tergeletak tengkurap di kamar kosnya menghadap lemari kamar, dengan leher terjerat tali.

 Jenasahnya diketahui pertama kali oleh Maryati (17), petugas kebersihan kos.