"Setelah Empat Kali Kecurian Barulah Polisi Datang"
Pelaku diduga kuat masuk melalui plafon di bagian belakang rumahnya yang tembus ke kamar tidurnya.
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dalam sebulan terakhir, sudah 4 kali ini rumah wartawan media massa online Kompas.com, Alsadad Rudi (27) di Perumahan Graha Studio Alam, Blok F6 di Jalan Raden Saleh, Cilodong, Depok, disatroni pencuri.
Pelaku beraksi saat rumah yang ditempati Alsadad seorang diri itu, sedang kosong ditinggal bekerja.
Alsadad menuturkan pencurian di rumahnya itu terjadi beruntun dalam sebulan terakhir ini. Yakni pada Jumat (22/4/2016), Sabtu (23/4/2016), Selasa (3/5/2016) dan terakhir adalah Selasa (24/5/2016).
"Dari semua kejadian itu, saya baru tahu rumah saya dibobol pencuri pada malam hari setelah pulang dari bekerja," kata Alsadad yang bertugas meliput aktifitas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, kepada Warta Kota, Kamis (26/5/2016).
Menurut Alsadad, pada peristiwa pertama, dia kehilangan sebuah jam tangan Alexander Christy yang disimpannya di lemari pakaian di dalam kamar.
Lalu pada peristiwa kedua, ia kehilangan sejumlah perkakas pertukangan berikut tangga alumunium dua meter.
Sementara pada peristiwa ketiga ia kehilangan uang simpanannya sebanyak 250 Dolar AS dari dalam lemari. "Dan peristiwa terakhir Selasa kemarin, saya kehilangan uang 41 dolar AS serta HP Samsung Galaxy Fit," kata Alsadad.
Menurut Alsadad dari semua peristiwa pencurian itu, tidak ada pintu rumah yang rusak. Karenanya ia sempat heran dari mana pelaku bisa masuk.
Belakangan ia akhirnya mengetahui bahwa pelaku diduga kuat masuk melalui plafon di bagian belakang rumahnya yang tembus ke kamar tidurnya.
Polisi Abai
Ia menjelaskan pada peristiwa pencurian pertama dirinya memang tidak melaporkan peristiwa ini ke polisi. "Setelah peristiwa kedua, saya lapor dan ceritakan semuanya ke Satpam Kompleks. Saya kira ia lalu meneruskannya ke polisi," kata Alsadad.
Karena tak juga ada petugas kepolisian yang mendatangi rumahnya untuk melakukan olah TKP atau pemeriksaan, Alsadad sadar bahwa satpam tidak meneruskan laporan dirinya ke polisi.
Ia lalu memperketat pengamanan rumahnya dengan mengunci semua pintu rumah sebelum berangkat bekerja.
Namun, Selasa (3/5/2016) lalu, peristiwa pencurian ketiga kembali terjadi di rumahnya. Uang 250 dolar AS simpanannya diambil pencuri.
"Saya lalu lapor ke Polsek Sukmajaya, setelah peristiwa pencurian yang ke tiga. Saat itu saya ceritakan ke polisi kalau pencurian itu sudah yang ketiga kalinya dalam sebulan ini," kata Alsadad.
Saat itu Alsadad berharap penyidik Polsek Sukmajaya melakukan olah TKP di rumahnya atau melakukan pemeriksaan.
"Tapi tidak ada olah TKP oleh polisi setelah peristiwa ke tiga itu saya laporkan. Gila, saya sudah laporan tapi tak pernah ada intel atau petugas yang ngecek ke rumah," katanya.
Menurut Alsadad, meski begitu ia berharap polisi menerima masukan dari laporannya itu dan akan melakukan pengamanan atau pengintaian di rumahnya atau di kompleks rumahnya secara diam-diam.
"Saya pikir akan ada intel atau apa yang mengawasi perumahan kami, karena saya bilang rumah saya sudah tiga kali kecurian dalam waktu kurang sebulan. Ternyata sama sekali tidak," kata Alsadad.
Sebab kata dia, peristiwa pencurian yang keempat justru kembali terjadi Selasa (24/5/2016) lalu. Karena merasa laporannya ke Polsek akan direspon secara lambat, Alsadad mendatangi Mapolresta Depok.
Ia lalu mengeluhkan pencurian beruntun di rumahnya, ke Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan, usai Kapolres menggelar jumpa pers, kepada wartawan, Rabu (25/5/2016).
"Setelah itu, baru deh polisi olah TKP dan datangi rumah saya. Itu juga karena saya ngeluh ke Kapolres," kata Alsadad.
Ia berharap ke depan polisi lebih responsif menindaklanjuti laporan warga. Selain itu, ia berharap pengamanan di kompleks perumahannya lebih diperhatikan pihak kepolisian.
Dalam hal ini, Alsadad menilai polisi abai dalam mengantisipasi pencurian di rumahnya. Sebab sejak peristiwa pencurian ketiga ia sudah membuat laporan ke polisi sekaligus menceritakan soal pencurian beruntun di rumahnya.
"Saya tak mau ini terjadi ke warga lainnya. Ini pun direspon, karena kebetulan saya wartawan dan bisa ngeluh ke Kapolres," kata Alsadad.
Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan menuturkan pihaknya masih mendalami kasus pencurian beruntun di rumah Alsadad. "Kami masih dalami untuk ketahui pelakunya," kata Harry.
Menurutnya ada prioritas petugas dalam menindaklanjuti suatu pelaporan dan kasus yang masuk. "Intinya semuanya kita tindaklanjuti dan dalami," katanya.
Penulis: Budi Sam Law Malau