Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus Bayi Meninggal Setelah Demam Tinggi Seusai Imunisasi, Ini Kata Ahok

Bayi Razqa meninggal setelah demam tinggi seusai diimunisasi di Puskesmas Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Ilustrasi: Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama/Ahok berikan keterangan mengenai kesiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Jakarta, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, usai melakukan inspeksi UNBK di sekolah tersebut, Senin (9/5/2016). Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan bahwa sekolah tersebut telah siap sepenuhnya menjalankan UNBK. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

"Untuk dokter kan kita serahkan kepada majelis kehormatan IDI. Karena kan dokter itu berada di bawah IDI ya. Jadi kami pun sudah melapor kepada IDI," kata Maryati, Kamis malam.

Maryati mengatakan, untuk hasil pemeriksaan sementara olehnya, dokter yang menangani Razqa telah melakukan penanganan yang sesuai prosedur.

Namun, pihaknya tetap berkonsultasi dengan ahlinya, baik itu IDI, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dan Dinas Kesehatan DKI untuk menganalisis lebih lanjut.

"Jadi enggak bisa merujuk hasilnya begini begitu. Tetapi harus pakai analisis, harus ada dasarnya," ujar Maryati.

Setelah kejadian ini menurutnya dokter yang menangani Razqa masih bekerja.

Pihaknya belum memberhentikan sang dokter karena menunggu hasil pemeriksaan IDI.

"Kalau memang dia mau dikeluarkan ya setelah saya dapat rekomendasi dari IDI."

"Gimana mengevaluasi dokter itu, apa dia melakukan kesalahan atau tidak, karena sejauh yang saya periksa masih sesuai dengan prosedur," ujar Maryati.

Puskesmas siap diperiksa

Selain itu, pihaknya juga mengaku siap untuk diperiksa terkait kejadian ini.

"Kami Puskesmas Pasar Rebo dalam upaya peningkatan mutu tidak ada yang ditutupi, semuanya demi kebaikan," ujarnya.

Selain dokter, vaksin imunisasi jenis yang sama yang pernah diberikan kepada Razqa juga turut diperiksa.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menurutnya juga turun menginvestigasi kasus itu.

"Untuk kebenarannya kami bersama suku dinas dan BPOM mengecek apakah dari vaksin. "

"BPOM sudah datang untuk memeriksa vaksin yang sama. Kalau pun apakah vaksin itu jadi penyebab sedang diinvestigasi. Nanti hasilnya kita tunggu," ujar Maryati. (Alsadad Rudi/Robertus Belarminus)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved