Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

APWJ Harap Teguh Santosa Pikirkan Buruh dan Warga Miskin Tak Sekedar Bangunkan Rusun

Wartawan senior ini dinilai memiliki komitmen yang besar terhadap persoalan kebangsaan dan perkotaan.

Editor: Robertus Rimawan
IST
Teguh Santosa. 

Walau mendukung Teguh Santosa, Tri Sasono mengatakan pihaknya tidak mau memberikan cek kosong.

Dukungan hanya mereka berikan bila Teguh bersedia melaksanakan beberapa agenda yang berhubungan dengan nasib buruh dan warga Jakarta yaitu, perbaikan upah buruh/pekerja; perbaikan layanan kesehatan; jaminan pedidikkan; jaminan kepemilikan rumah; dan jaminan hari tua warga Jakarta.

“Dalam pertemuan, Teguh mengatakan bahwa hal-hal yang kami minta itu adalah hak dasar yang harus disediakan pemerintah. Ini jawaban yang memuaskan,” ucap Tri Sasono.

Wacana pencalonan Teguh Santosa

Sebelumnya wacana pencalonan diri Teguh Santosa, seorang wartawan senior, dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan disambut antusias banyak kalangan.

Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)itu dinilai memiliki kompetensi dalam memimpin daerah karena pengalamannya memotret sejumlah persoalan dasar masyarakat dan kemampuannya menjalin komunikasi politik yang baik dengan semua lapisan.

Pollster Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, dalam keterangan yang diterima redaksi mengatakan, pencalonan Teguh Santosa sangat strategis untuk Jakarta.

“Sepanjang yang saya ketahui, Teguh Santosa bukan wartawan biasa, tidak berlebihan menilai dirinya sekelas dengan duta besar, karena faktanya dia memang memiliki kemampuan berdiplomasi dengan tokoh internasional,” ujar Hendri Satrio berdasar rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com.

Selain menjadi wartawan, Teguh juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan berdimensi internasional.

Dia merupakan Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko.

Teguh juga pernah dua kali menjadi narasumber di Komisi IV PBB yang membidangi masalah politik khusus dan dekolonisasi.

Teguh juga pernah berbicara mengenai isu unifikasi Semenanjung Korea di Seoul, Korea Selatan, juga berbicara mengenai isu HAM di Marrakesh, Maroko.

Setelah menyelesaikan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat, Teguh Santosa memulai karier sebagai dosen di jurusan hubungan internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah dan London School of Public Relations (LSPR) Jakarta.

Kini dia pun tercatat sebagai Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK).

Dalam perhelatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang lalu di Lombok, NTB, Teguh dipercaya komunitas pers nasional menjadi ketua panitia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved