Kecoa Pun Bebas Hilir Mudik dan Berterbangan di Gedung Bareskrim
Awalnya gedung Bareskrim dirancang untuk menampung 350 penyidik.
Kemudian masuk ke bagian dalam, gedung empat lantai ini terlihat kumuh dan sangat tua.
Di bagian lorong-lorong serta selasarnya sama sekali tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Meski hanya empat lantai, tapi gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas lift.
Tapi banyak penyidik yang lebih memilih menggunakan tangga dibandingkan lift.
Namun jika melalui tangga, harus ekstra hati-hati karena di beberapa lantai anak tangga ada ubin yang sudah retak dan bolong.
Menengok ke sebuah ruangan di salah satu Subdit yang ada di Bareskrim, utamanya di ruang tunggu. Terlihat kesan kumuh dan jorok.
Lagi-lagi ruang tunggu sepertinya tidak terawat, sofa yang disediakan sudah kusam dan reot.
Tidak ada pendingin ruangan maupun jendela sehingga terasa pengap.
Dinding-dindingnya pun tampak kusam, beberapa bagian plafon jebol dan berwarna coklat karena bocor.
Selain itu, instalasi kabel juga semrawut berseliweran.
Tidak hanya itu, terkadang kecoa pun bebas hilir mudik dan berterbangan dimana-mana.
Di bagian sudut ruangan, tampak pula tumpukan berkas yang tidak tersusun rapih.
Jadi siapa yang betah berlama-lama menunggu di gedung Bareskrim?
Para saksi maupun tamu pun banyak yang memilih duduk-duduk di lobi Bareskrim dibanding harus menunggu lama di ruang tunggu.