Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisruh Transportasi Online

Kemenhub Minta Semua Pihak Menahan Diri Terkait Transportasi Online

Kemenhub berharap tidak ada lagi aksi unjuk rasa anarkis terkait perseteruan transportasi konvensional dan berbasis aplikasi

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengemudi angkutan menutup jalan Jenderal Sudirman saat melakukan aksi unjuk rasa di Kawasan Semanggi, Jakarta, Selasa (22/3/2016). Aksi yang dilakukan sejumlah pengemudi angkutan seperti pengemudi taksi, bajaj, dan bus tersebut mendesak pemerintah untuk menghapuskan angkutan dengan sistem berbasis aplikasi online. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap tidak ada lagi aksi unjuk rasa anarkis terkait perseteruan transportasi konvensional dan berbasis aplikasi online.

Plt Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sugihardjo ‎mengatakan, Kementerian Perhubungan menyayangkan terjadinya demo anarkis yang menimbulkan korban luka dan menghambat perjalanan masyarakat.

"Kami berkomitmen baik, pemerintah, Organda, Uber dan Grab untuk sama-sama menahan diri," ujar Sugihardjo, Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Menurutnya, polemik antar angkutan umum konvensional dan berbasis aplikasi online akan diselesaikan dengan cepat dan jangan ada lagi pihak-pihak yang menimbulkan suasana yang semakin tidak kondusif di lapangan.

‎"Kita cooling down agar kejadian kemarin tidak terulang kembali, apalagi saya melihat di lapangan (kemarin) konfliknya bukan hanya antara taksi resmi dengan angkutan online Uber dan Grab, tapi kita sama-sama menyaksikan ada juga terkait dengan Go-Jek," tuturnya.

Hasil pertemuan dengan Uber, Grab, Organda, dan Dishub DKI, maka Kemenhub memberikan dua pilihan kepada transportasi berbasis aplikasi online, sebagai operator angkutan umum atau penyedia jasa aplikasi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved