Pria Ini Jual ABG Setelah Hidupnya Dikasihani Warga
Sebuah rumah kontrakan yang didepannya ada warung kopi di Jalan Timbul IV, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2016) digerebek jajaran Polsek Jaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah rumah kontrakan yang didepannya ada warung kopi di Jalan Timbul IV, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2016) digerebek jajaran Polsek Jagakarsa.
Lokasi tersebut dijadikan tempat prostitusi yang mempekerjakan anak di bawah umur.
Seorang mucikari, Thoriq Sulistiyo (40) diamakan jajaran kepolisian.
Dia tertangkap bersama dua orang ABG yang sedang menunggu pelanggan.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari mengatakan, penangkapan pelaku tersebut berawal dari laporan masyarakat yang sering melihat banyak orang tak dikenal berada di warungnya.
Pihak kepolisian langsung menyelidiki laporan warga yang menyebutkan warung klontong itu kerap dijadikan tempat esek-esek.
"Kami bekerja sama dengan masyarakat, masyarakat mendapatkan laporan banyak orang tak dikenal, kita gerebek, kami amankan satu tersangka dan dua korban disana," kata Sri Bhayakari di Mapolsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2016).
Setelah itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan para pelaku mengakui perbuatannya.
Dimana, para Anak Baru Gede (ABG) itu dijual seorang mucikari.
Dari 15 ABG yang dijual pelaku, sebanyak 9 orang berhasil dimintai keterangan.
"Sebagian besar ABG itu sudah disetubuhi oleh pelaku. Motif para ABG itu mau dijual hanya faktor ekonomi," ucapnya.
Harga ratusan ribu
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa, AKP Hari Subeno mengatakan harga dari para ABG yang dijual Thorik pun beragam mulai dari kisaran Rp 200.000 hingga Rp 400.000.
Hingga kini belasan ABG yang menjadi korban Thorik pun sudah diamankan ke Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Rumah Sakit Soekamto.
"Korbannya ya itu ada 15, sudah dibawa ke PPT untuk diberikan pemeriksaan psikologis," kata dia.
Dia menambahkan, bahwa pelaku Thorik sudah menjalankan bisnis prostitusinya tersebut selama dua tahun.
Diketahui pelaku ternyata sudah bercerai dengan istrinya serta memiliki seorang anak.
"Iya jadi pelaku ini sudah berkeluarga, tapi sudah cerai sebanyak dua kali dan memiliki seorang anak," ungkapnya.
Dari penangkapan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua kondom, satu tespek, dan uang sebesar Rp 700.000.
Pelaku dikenakan Pasal 76 (i) dan Pasal 88 UU 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak ancaman 10 tahun penjara atau denda Rp 200 juta.
ABG aborsi
Seorang warga sekitar, Gianto (45) mengatakan bahwa pelaku telah mengontrak diwilayah tersebut sudah sekitar 5 tahun.
Saat itu pelaku tinggal bersama istri mudanya.
Namun lantaran ekonomi yang mendesak, pelaku dan istri akhirnya diminta pergi dari sebuah kontrakan dilokasi tersebut.
Bahkan, tak lama kemudian pelaku dan istri mudanya itu bercerai.
Sementara anaknya yang masih bayi dibawa oleh istri muda pelaku.
Saat itulah kehidupan pelaku mulai gundah gulana.
Kepada warga, pelaku akhirnya meminta izin memanfaatkan lahan kosong untuk dijalankan sebuah usaha.
Warga yang tak tega dengan kehidupan pelaku pun mengizinkannya.
Saat itulah pelaku mendirikan warung klongtong diwilayah tersebut.
"Pada saat itu jual-jual air mineral. Kami juga sering beli waktu itu. Jadi dia (pelaku) tinggal di warung itu. Rumah aslinya ada di Jalan Meninjo, Jagakarsa itu istri tuanya. Tapi enggak lama warung itu tutup," ungkapnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Selepas warung tersebut tutup, banyak para pelajar wanita yang mayoritas masih SMP sering berkumpul dilokasi tersebut.
Awalnya hanya ada satu hingga dua orang, namun seiring berjalan waktu pelajar tersebut kian bertambah menjadi belasan.
"Kita disitu mulai curiga. Tapi enggak mau grebek karena belum ada bukti dan bukan wewenang kita. Akhirnya kita lapor ke polsek dan ke kelurahan," ungkapnya.
Dia mengatakan, bahwa kalau keseharian memang ada sejumlah orang tak dikenal dengan membawa mobil dan menjemput wanita-wanita yang berada dilokasi.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada yang datang dan bermain di warung klongtong tersebut.
"Makanya kami minta agar belakang rumah itu digali kali ada yang pernah menggugurkan kandungannya. Karena pernah ada wanita yang hamil cuma sehabis itu menghilang entah wanitanya dan juga kandungannya," tuturnya. (Bintang Pradewo)