Pilkada DKI Jakarta 2017
Ganjar dan Risma Masuk Daftar tapi PDIP Umumkan Cagub DKI April Ini
PDIP segera melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon gubernur dan bakal wakil calon gubernur.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Keputusan siapa yang akan diusung PDIP pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 akan dimunculkan April 2016.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI, Gembong Warsono menjelaskan, PDIP segera melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon gubernur dan bakal wakil calon gubernur.
"Selambat-lambatnya bulan depan (April) kita sudah selesai untuk penjaringan. Tinggal tahapan berikutnya penyaringan," ucap Gembong saat dihubungi Tribun Rabu (9/3/2016).
Menurut informasi yang dihimpun Tribun, terdapat lima nama yang masuk dalam radar, yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin.
Lalu Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
PDIP, ucap Gembong, memiliki kader-kader yang menyatakan siap untuk maju pada Pilkada. Apalagi PDIP bisa langsung mengajukan calon gubernur DKI tanpa berkoalisi dengan partai politik lain.
Tercantum pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.
Pada Pasal 40 ayat (1) UU tersebut dijelaskan persyaratan bagi partai politik yang bisa mengajukan pasangan cagub. Berikut adalah bunyinya:
Partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang bersangkutan.
Terdapat 106 anggota DPRD DKI, yang berarti 20 persennya, yakni 21,2 anggota. Sedangkan PDIP memiliki 28 kursi DPRD DKI, yang artinya sudah memenuhi syarat untuk bisa mengajukan calon gubernur DKI.
"Kader kita banyak. Kita tidak terlalu khawatir. Waktu kita masih cukup leluasa untuk mencermati dinamika politik yang di Jakarta, karena PDIP bisa berangkat sendiri," imbuh dia.