Mandra Khawatir Budaya Betawi ke depan akan Tinggal Kenangan
Pemeran sinetron 'Si Doel Anak Betawi' ini mengatakan, semakin lama seni dan budaya Betawi akan semakin tergerus zaman.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terlihat, seniman Betawi Mandra Naih kembali tampil dihadapan publik. Ia menjadi salah satu pembicara diskusi 'Tantangan Budaya Betawi Dalam Arus Liberalisasi Global' di Warung Komando, Jakarta, Minggu (6/3/2016).
Mandra terlihat necis dengan mengenakan jas abu-abu serta celana kain berwarna senada. Kemeja putih terlihat dibalik jasnya.
Ia juga mengenakan kacamata dengan rambut gondrong sebahu. Raut wajahnya terlihat cerah usai menjalani hukuman penjara selama 1 tahun.
Terlihat pula empat batu akik berukuran sedang menghiasi jari tangannya. Ketika ingin diwawancara sebelum acara dimulai, Mandra menolak secara halus.
"Sekarang ngobrol, nanti acara ngobrol lagi, nanti aja," kata Mandra sambil menunggu acara dimulai.
"Saya baru bebas, kemarin," tambahnya.
Saat menjadi pembicara bersama sejarawan JJ Rizal, Mandra memberi pandangannya terhadap kesenian dan kebudayaan Betawi di era globalisasi saat ini.
Pemeran sinetron 'Si Doel Anak Betawi' ini mengatakan, semakin lama seni dan budaya Betawi akan semakin tergerus zaman.
"Saya sebagai seniman, keprihatian tentang seni dan budaya sudah terasa dari tahun 1990-an. Saya berfikir seni dan budaya (Betawi) ke depan akan tinggal kenangan saja," katanya.
Mandra lebih banyak menyampaikan pendapatnya mengenai kesenian betawi. Jika ditanya soal kebebasanya, ia hanya menjawab singkat.
"Sekarang sibuk ngurus rumah, rumah tangga," kata Mandra tersenyum ditanya soal kesibukannya usai bebas dari jerat hukuman.
Begitu pun saat ditanya hikmah dari peristiwa yang melilitnya dimasa lalu.
"Terpenting saya sudah pulang dan saya sehat," ujarnya singkat.
Ia juga mengaku akan kembali berkecimpung di dunia seni. Mandra menegaskan tidak tebersit pikiran untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.