Minggu, 5 Oktober 2025

Anak Dibunuh Pacar Ayah

Warga Perumahan Griyaloka Tidak Tahu Penganiayaan Calon Ibu Tiri

Kebanyakan dari mereka hanya menyewa rumah atau indekost

Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota
Makam Marvellio (2) dibongkar polisi untuk mengusut kasus ini. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Penghuni komplek perumahan Griyaloka di Jalan Palem Merah, Serpong, Tangerang Selatan, mengaku tidak mengetahui terjadinya dugaan penganiayaan oleh Riyanti, seorang calon ibu tiri yang berujung pada kematian Marvellio Benekdik (2).

Beberapa warga yang tinggal di komplek perumahan tersebut mengaku bekerja sebagai pegawai pada perkantoran bilangan Serpong, Tangerang Selatan.

Kebanyakan dari mereka hanya menyewa rumah atau indekost pada perumahan itu dan didiami sekedar untuk beristirahat saja.

Sehingga pada hari kerja, perumahan tersebut hanya ada beberapa asisten rumah tangga yang menjaga kediaman majikannya.

"Di sini memang lebih banyak pekerja yang kos. Jadi memang sehari-hari sepi," kata Intan, seorang asisten rumah tangga di komplek perumahan Griyaloka, Jalan Palem Merah blok BM, Serpong, Tanggerang Selatan, Sabtu (27/2/2016).

Seorang warga yang kos kurang dari 100 meter dari lokasi penganiyaan Marvel, mengaku tidak mengetahui adanya kejadian naas itu.

Pria yang tinggal di blok BK, bahkan tidak mengetahui lokasi blok BM, indekost tempat kepala Marvel dibenturkan Riyanti, kekasih ayahnya.

"Maaf saya cuma kost di sini," katanya.

Menurut Siti, asisten rumah tangga indekost yang ditempati ayah Marvel, Ray Suryadi, penghuni lain tidak mengetahui persis perihal kejadian tersebut.

Mereka, sebut Siti, hanya mengetahui Marvel sempat kejang dan dibawa ayahnya ke rumah sakit.

Sedangkan, pada saat hari terjadinya penganiyaan, Siti mengaku sedang tidak bekerja.

Penghuni rumah yang berada tepat di sebelah indekost Ray juga tidak mengetahui kejadian itu.

Intan yang bekerja pada rumah itu, mengaku majikannya malah menanyakan padanya perihal penganiyaan itu.

"Seingat saya, hari itu tidak terdengar ada ribut-ribut," katanya.

Berdasarkan pantauan Tribun di komplek Griyaloka pada hari ini, Sabtu (27/2/2016), tidak banyak orang yang beraktivitas di luar rumah.

Sejumlah rumah di blok BM terlihat sepi, meski kebanyakan terparkir mobil pada bagian depannya.

Saat ini, Ray yang sempat tinggal selama delapan bulan di Griyaloka sudah pindah. Indekost yang bercat krem itu, kini sudah kosong.

Untuk diketahui, pengungkapan kasus ini diawali dari adanya laporan ibu korban, Yenny Mulyana ke Polda Metro, dengan nomor LP/ 734 / II / 2016 / Dit Reskrimum, tanggal 16 Februari 2016. Dalam laporan itu, ibu korban mencurigai anak keduanya tewas secara tidak wajar.

Dari hasil penyelidikan, keterangan saksi, barang bukti dan hasil otopsi ternyata benar, korban meninggal tidak wajar dianiaya oleh kekasih ayahnya.

Penganiayaan dilakukan di Griyaloka Jalan Palem Merah Blok BM,Serpong, Tangerang Selatan pada Senin (1/2/2016) sekitar pukul 13.00 WIB.‎

Rumah tersebut merupakan indekost Ray dan Riyanti, mereka belum menikah namun sudah tinggal bersama. Sementara Ray sudah bercerai dengan ibu korban, Yenny.

Setelah dianiaya, korban dibawa ke rumah sakit Eko Hospital BSD Sepong dan dirawat selama 6 hari, hingga akhirnya pada 9 Februari 2016 korban dinyatakan meninggal dunia.

Demi mengungkap kasus ini, korban yang sudah dimakamkan di Tegal Alur, Jakarta Barat jenazahnya dilakukan otopsi.‎ Dan didapatkan penyebab kematian korban karena kekerasan benda tumpul pada bagian kepala belakang hingga tulang tengkoraknya pecah dan pendarahan di otak.

‎Kini Riyanti berstatus tersangka, ditahan di Polda Metro dan dijerat denganPasal 351 ayat 1 KUHP, penganiayaan berat yang mengakibatkan tewasnya orang.

Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, pasal 359 karena lalainya mengakibatkan orang meninggal dunia dan Pasal 80 ayat 3 UU RI no 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved