Penjelasan Polisi Soal Kondisi Dita Aditia Saat Datang Melapor ke Polsek Jatinegara
Suwanda mengatakan ia tidak tahu apakah kondisi Dita saat mendatangi Polsek dalam keadaan mabuk atau tidak.
Dita melaporkan kejadian yang menimpanya tersebut 9 hari setelah kejadian.
Motif Politis
Politikus PDIP Masinton Pasaribu membantah telah melakukan penganiayaan terhadap staf ahlinya Dita Aditia (27).
Ia menduga ada motif politis di balik pelaporan dirinya ke Bareskrim Polri oleh staf tersebut.
"Ini berarti kita sudah tahu motifnya politis. Aku dituduh memukul dia. Ini pembunuhan karakter," kata Masinton ketika dihubungi, Minggu (31/1/2016).
Ia mempertanyakan pelaporan yang berselang 10 hari dari peristiwa tersebut.
Di mana dugaan penganiayaan itu terjadi pada 21 Januari 2016.
Masinton mengira Dita tidak masuk kerja karena sedang pemulihan.
"Dia enggak masuk saya kira pemulihan, enggak ada apa-apa kok tiba-tiba saja (laporan)," ujar Anggota Komisi III DPR itu.
Masinton membantah melakukan pemukulan.
Ia mengaku saat kejadian sedang pulang bersama sopir dan staf ahli lainnya dari sebuah acara.
Ternyata, Dita menelpon staf ahlinya meminta dijemput di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Sedangkan mobil Dita berada di Kantor NasDem.
"Lagi mabuk berat. Karena sudah malam saya antarkan saja. Datang, jalan sudah dipapah," imbuh Masinton.
Dita duduk di depan, sedangkan Masinton duduk dibelakang saat itu.
Ia menceritakan Dita berteriak histeris saat di mobilnya.
Saat melintas di Jalan Matraman, Dita sempat muntah.
"Sekitaran Jalan Otista, mobil oleng ke kiri, setir ditarik sama dia, ngerem, mendadak, tanganya ditepis terpental kena wajahnya. Dia turun teriak-teriak," imbuhnya.