Polisi Antisipasi Aksi Geng Motor Saat Malam Pergantian Tahun

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Utara mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum pada malam pergantian tahun.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto, mengatakan pihaknya mengantisipasi ancaman adanya geng motor dan perang petasan antar warga.

"Kami melakukan perkiraan khusus geng motor kemungkinan menjadi ancaman. Kami menyiapkan beberapa alternatif penjagaan," tutur Sudarmanto, Sabtu (26/12).

Penerapan strategi pengamanan malam pergantian tahun dilakukan dengan polres di empat wilayah Jakarta lainnya.

Dia memprediksi geng motor akan masuk dari wilayah Jakarta Pusat.

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), maka sebanyak 1.415 personel gabungan dari Brimob, Sabhara dan TNI, diterjunkan mengamankan ibu kota.

Diantaranya, 268 petugas lalu lintas.

"Kami bekerjasama. Polres Jakarta Timur merapat ke selatan, selatan merapat ke pusat dan pusat merapat ke utara. Ada saling back-up," kata dia.

Selain mewaspadai ancaman geng motor, kata dia, aparat kepolisian juga menyiapkan operasi khusus untuk meningkatkan keamanan.

Salah satunya operasi 'Sodok' yang akan dilakukan dari atas tol.

Operasi ini bertujuan menghindari adanya bentrok setelah pesta kembang api.

Aparat kepolisian mengantisipasi pengendara kendaraan bermotor yang berhenti di atas tol, kemudian menyalakan petasan dan melempar ke bawah.

"Kena warga di bawah. Kemungkinan marah dan membalas. Kemungkinan warga di bawah akan membalas dan bisa timbul bentrok. Untuk itu ada petugas standby saling bantu untuk mengantisipasi," tambahnya.

Ratusan pengendara sepeda motor masuk ke Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara pada Minggu (13/12/2015).