Selasa, 30 September 2025

Kasus Dugaan Penipuan Ribuan Jamaah Umrah Diserahkan ke Jakarta Timur

Segala transaksi calon jemaah umrah dilakukan di kantor pusat Lasantu yang berdomisili di daerah Cipayung

Editor: Hendra Gunawan
Sydney Morning Herald/AP

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, melimpahkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh Direktur PT Lasantu Sentosa Sejati, Asri Santu terhadap ribuan jemaah ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur.

Alasannya, segala transaksi calon jemaah umrah dilakukan di kantor pusat Lasantu yang berdomisili di daerah Cipayung, Jakarta Timur.

"Sudah kami limpahkan ke sana, karena segala proses perekrutan dan transaksi antara pengelola dengan calon jemaah terjadi di sana," ujar Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Inspektur Satu Puji Astuti, Minggu (20/12/2015) siang.

Puji mengatakan, kantor Lasantu yang digeruduk warga Jumat (18/12) lalu, di Jalan Wibawa Mukti RT 01/06, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, hanya dijadikan tempat penampungan calon jemaah umrah.

Setiap calon jemaah umrah yang datang dari berbagai daerah, biasanya ditampung di Bekasi sebelum diberangkatkan.

Namun hingga waktu yang sudah dijanjikan pengelola, mereka tak kunjung diterbangkan ke tanah suci Mekkah.

Padahal mereka telah melakukan pembayaran dengan nominal yang cukup besar dari belasan juta rupiah hingga puluhan juta rupiah.

"Ada yang bayar Rp 13,5 juta, Rp 15 juta bahkan Rp 20 juta. Tapi mereka semua tidak diberangkatkan oleh pengelola," jelas Puji.

Salah seorang pemilik warung rokok di lokasi, Erni (38) mengungkapkan, Lasantu baru menempati lahan tersebut selama empat bulan.

Menurut dia, lahan tersebut milik salah seorang juragan tanah asal Jakarta yang kemudian disewakan ke Lasantu.

"Disewa per dua tahun," ujar Erni.

Erni mengaku, terkejut begitu mengetahui Asri Santu dituding sebagai penipu ribuan calon jemaah umrah.

Karena yang dia tahu, Asri dikenal sebagai pria yang baik. Sehari sebelum digeruduk massa, kata dia, seluruh karyawan meninggalkan kantor tersebut.

"Karyawan marketing, keuangan, penjualan, operator, office boy hingga petugas sekuriti pergi meninggalkan kantor itu," katanya.

"Mereka pergi karena takut saat melihat calon jemaah umroh berkerumun di kantor mereka," tambah Erni.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved