Jumat, 3 Oktober 2025

Kronologi Pengungkapan PSK Belia di Kalibata City

Polisi menyelidikinya selama kurang lebih satu bulan, dan baru menggerebeknya, Jumat (24/4/2015)

Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Anak-anak berusia dibawah 17 tahun yang dijadikan pekerja seks oleh sindikat prostitusi (memakai masker). Polisi membongkar sindikat ini yang memakai dua unit di Apartemen Kalibata City menjadi tempat tinggal pekerja seks sekaligus tempat berhubungan badan 

Kanit V Subdit Reknata Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Rita Iriana, mengatakan, dari pengakuan SN, dia sebenarnya sudah hamil ketika mulai jadi PSK di Kalibata City, sekitar enam bulan lalu.

"Dia tahu yang menghamili dia itu pacarnya. Tapi (pacarnya) tak mau saat dimintai pertanggungjawaban," ucap Rita.

Dibayar 25 persen

Polisi telah menetapkan FMH (25) sebagai tersangka. Dia adalah tangan kanan bos sindikat ini. Bos yang mempekerjakan anak-anak itu masih dalam pengejaran.

Kasubdit Reknata Ditreskri­mum Polda Metro jaya, AKBP Didi Hayamansyah, mengatakan, pekerja seks anak itu hanya diberi jatah 25 persen dari bayaran yang didapat dari pelanggan.

Jasa anak-anak itu ditawarkan Rp 600.000 - Rp 800.000 untuk satu sesi permainan yang dilakukan di apartemen. Untuk dua sesi, pelanggan dikenai Rp 1 juta.

Sindikat prostitusi anak ini memang menyediakan tempat berhubungan badan. Tempat itu berupa satu unit apartemen di tower H Apartemen Kalibata City.

Ada dua kamar di sana. Jadi mereka bisa melayani dua pria hidung belang di waktu bersamaan.

Namun pelanggan bisa pula mengajak 'angel' bermain di luar apartemen. Hanya saja tarifnya lebih mahal.

Apabila mengajak 'angel' keluar dari markas, maka pelanggan mesti membayar Rp 2 juta - Rp 3 Juta.

Makanya, yang didapat PSK anak bila melayani di kamar apartemen Kalibata City hanya berkisar Rp 150.000 - Rp 200.000. Sedangkan bila melayani di luar apartemen mendapat Rp 500.000 - Rp 750.000.

Miskin

Menurut Komisaris Rita Iriana, 6 PSK di Apartemen Kalibata City seluruhnya berasal dari keluarga miskin.

"Ini semuanya berasal dari keluarga miskin," katanya.

Bahkan, kata Rita, pekerja seks yang berasal dari Bogor, Bandung, dan Depok sudah menggantungkan hidupnya dari menjadi PSK.

"Mereka tak sekolah lagi itu yang dari luar kota itu," ucap Rita.

Rita mengatakan, pengelola prostitusi anak ini memang menyediakan tempat tinggal di tower J di Kalibata City. Disitulah tiga anak yang dari luar kota itu tinggal sehari-hari.

Tower itu berseberangan dengan tower H, tempat mereka melayani para pelanggan. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved