Pengeroyokan Polisi
Lagi 'Ngapain' di Bengkel Cafe? Kompol Arsya Bungkam
Akibatnya Budi babak belur dan Arsya mengalami patah di tulang rusuk. Kini Arsya dirawat di RS Siloam.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi benar-benar tertutup. Bahkan, Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) juga kebingungan mengorek keterangan dari Komisaris Polisi Teuku Arsya, korban pengeroyokan.
Sebelumnya, Dua perwira polisi dikeroyok anggota TNI saat tengah menjalani tugas di Bengkel Cafe di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (6/2/2015). Kedua polisi itu adalah Komisaris Teuku Arsya Khadafi dan Komisaris Budi Hermanto.
Seorang lagi yang tak jadi korban adalah Inspektur Polisi Satu Rovan. Akibatnya Budi babak belur dan Arsya mengalami patah di tulang rusuk. Kini Arsya dirawat di RS Siloam.
Ada isu beredar di kalangan wartawan, penyerangan itu berkaitan dengan kasus Abraham Samad yang tengah ditangani oleh Komisaris Arsya dan rekan-rekannya. Ada kabar, di malam pengeroyokan terjadi, tim bareskrim Mabes Polri, termasuk Kompol Arsya didalamnya tengah hendak rapat bersama seseorang yang penting terkait kasus Abraham Samad.
Namun, saat Kompolnas datang menjenguk Komisaris Arsya, lulusan Akademi Kepolisian itu menutup rapat informasi tersebut.
Arysa hanya bilang dia dan rekannya tengah menangani sebuah kasus. Dan Kompolnas tak boleh tahu.
Makanya begitu keluar usai menjenguk, anggota Kompolnas, M Nasser dan Adrianus Meliala tak bisa memberikan keterangan apa-apa selain kondisi kesehatan Arsya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)