Pengeroyokan Polisi
Dua Perwira Polisi Dikeroyok Oknum TNI
Ketiganya adalah anggota Bareskrim Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua perwira polisi dikeroyok anggota TNI saat tengah menjalani tugas di Bengkel Cafe di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (6/2/2015).Kedua polisi itu adalah Komisaris Teuku Arsya Khadafi dan Komisaris Budi Hermanto. Seorang lagi yang tak jadi korban adalah Inspektur Polisi Satu Rovan.
Ketiganya adalah anggota Bareskrim Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya.
Mereka sedang menjalani tugas reskrim di situ. Makanya tak mengenakan pakaian dinas. Namun tetap membawa senjata.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto saat dikonfirmasi, membenarkan insiden tersebut.
"Iya memang betul ada peristiwa itu dan kami sangat menyesalkan tindakan dari pihak TNI AL tersebut," ujar Heru, ketika dihubungi wartawan, Minggu (8/2/2015).
"Anggota saya berada di situ bukan lagi nyanyi-nyanyi dan tidak ada cewek juga di situ. Mereka di situ juga membawa Sprintgas (Surat Perintah Tugas)," jelas Heru.
Saat itu, kata Heru, sekitar 30 anggota POM TNI AL di bawah pimpinan Kolonel Nazali Lempo melaksanakan razia gabungan bersama Provost Polri di kafe tersebut. Mereka kemudian menggeledah kedua anggota Polri tersebut.
"Anggota kami sudah bilang ke mereka kalau keberadaan mereka (anggota Polri) di situ sedang melaksanakan tugas dan Sprint-nya ditunjukkan, tetapi main hajar saja," tuturnya.
Heru mengatakan, kedua perwira Polri ini mendapat penganiayaan oleh oknum TNI yang sedang operasi itu. Pihak TNI saat itu juga merampas 2 pucuk senjata organik kedua anggota Polri ini.
"Bahkan Arsya diinjak-injak sampai tulang rusuknya patah," kata Heru. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)