Kamis, 2 Oktober 2025

Inspirasi

Memanusiakan Orang-orang Terlantar dan Ujian Kesabaran Bagi Petugas Panti Sosial

Memanusiakan orang-orang terlantar tentu butuh kesabaran. Kadang petugas panti dipukul saat pembinaan.

zoom-inlihat foto Memanusiakan Orang-orang Terlantar dan Ujian Kesabaran Bagi Petugas Panti Sosial
TRIBUNNEWS.COM/HENDRA GUNAWAN
Para penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia sedang duduk-duduk di beranda ruangan tempat mereka menghabiskan waktu selama di panti

Dengan pembinaan terus-menerus, beberapa pasien psikotik bisa berperilaku normal. Mereka bisa mandi dan makan secara baik. Selain Dewi, kelayan psikotik yang perilakunya mulai normal adalah Sri Sumini (54). Perempuan asal Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, itu kini bertugas membantu mencuci pakaian penghuni panti. ”Banyak pakaiannya, sampai capek,” kata Sri sembari tertawa.

Beberapa kelayan psikotik Panti Karya juga sudah kembali ke masyarakat dengan baik dan sebagian sudah menikah.
Rumah kelayan

Waryono menuturkan, salah satu kunci keberhasilan pembinaan di Panti Karya adalah pengertian terhadap kelayan. Dengan bantuan psikolog dan dokter ahli jiwa, petugas panti mencoba memahami perilaku setiap kelayan. ”Kami juga menanamkan pemahaman bahwa panti ini adalah rumah bagi kelayan. Mereka bisa nyaman tinggal di sini, tetapi harus mematuhi beberapa aturan,” ucapnya.

Perawat di Panti Karya, Novia Sindy (28), mengatakan, kesabaran menghadapi kelayan harus diutamakan. Tindakan kelayan yang tak menyenangkan tak boleh dibalas dengan hardikan atau kekerasan.

Saat Kompas mengunjungi Panti Karya, Novia ingin memberikan obat kepada seorang kelayan psikotik bernama Wiwin. Wiwin menolak dan memukul tangan Novia. Novia tetap sabar. (Haris Firdaus)

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved