Tingkat Kesehatan Warga Rorotan Terendah se-DKI Jakarta
Kebutuhan warga kurang mampu di Cilincing terhadap layanan kesehatan di Jakarta Utara termasuk tinggi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan warga kurang mampu di Cilincing terhadap layanan kesehatan di Jakarta Utara termasuk tinggi. Pelayanan kesehatan dari pemerintah saat ini di Cilincing hanya satu dan sembilan unit sub-pemerintah perawatan kesehatan primer.
Dari 100 ribu warga Cilincing, dilayani oleh enam orang dokter. Jumlah ini merupakan tingkat terendah dibandingkan tingkat provinsi maupun kotamadya di Jakarta.
Rendahnya layanan kesehatan ini mendorong PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) dan Dompet Dhuafa mendayagunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) mendirikan Gerai Sehat (GS) Rorotan.
Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini menyatakan, Rorotan dipilih karena berada di level daerah miskin dan tingkat kesehatan masyarakatnya, salah satu terendah di DKI Jakarta.
"Hadirnya GS diharapkan dapat memudahkan warga dhuafa menikmati layanan kesehatan gratis dan berkualitas," kata Ahmad di Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Tahun pertama, layanan kesehatan untuk warga dhuafa yang diberikan GS Rorotan mencakup Unit Gawat Darurat, Poli Umum, Poli Gigi, Poli Kesehatan Ibu dan Anak, Laboratorium, Farmasi, dan layanan promosi kesehatan. Layanan spesialis seperti penyakit dalam akan dimulai pada tahun kedua.
Dompet Dhuafa melalui organ pelaksana gerakan kesehatan masyarakat di kawasan Jabodetabek seperti GS Rorotan menetapkan strategi pembangunan kesehatan masyarakat berbasis kawasan dengan pendekatan holistik.
"Artinya bukan hanya kuratif dan rehabilitatif, namun keberadaan Gerai Sehat Rorotan juga sebagai pusat promotif dan preventif yang dapat menyediakan berbagai konseling, edukasi dan model kesehatan lainnya selain sekedar menjawab akses layanan kuratif di Rorotan," kata Ahmad.
Model tersebut diharapkan akan berdampak kepada perubahan perilaku sehat. Sebab, bukan hanya menargetkan orang sakit saja, namun juga menjadikan orang sehat sebagai target sasaran program. Ini menjadi khas Dompet Dhuafa dalam menjalankan pemberdayaan selama ini di masyarakat.
General Manager PTTEP Indonesia, Titi Thongjen mengatakan PTTEP memiliki komitmen yang kuat tidak hanya untuk melakukan bisnis di Indonesia untuk jangka panjang, tetapi juga untuk memberikan kontribusi kepada masyarakatnya.
(Eko Sutriyanto)