Tabrakan Beruntun
Habis Afriyani, Muncullah Christopher
Meskipun kecelakaan lalu lintas menjadi persoalan besar, upaya menekan angka kecelakaan ini belum maksimal.
”Infrastruktur menuntut kita untuk tertib. Kalau infrastruktur lengkap, kita relatif mudah untuk tertib. Tetapi, dengan kondisi trotoar saat ini, pejalan kaki suatu saat berjalan di trotoar, tetapi di saat yang lain enggak. Akibatnya, kita tidak biasa tertib berjalan di trotoar. Padahal, trotoar itu hak pejalan kaki. Kalau dia jalan tidak di trotoar, seharusnya dia salah,” katanya.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus berharap kota bersahabat dengan pejalan kaki. ”Namun, tiga tahun setelah kejadian Afriyani, belum terlihat gerakan besar yang memberikan fasilitas bagi pejalan kaki. Dengan anggaran Rp 5 miliar, misalnya, pemprov bisa membuat zebra cross secara masif ketimbang membuat satu jembatan penyeberangan,” katanya.
Dia berharap ada perbaikan dan integrasi angkutan massal. Sebagian besar pejalan kaki juga menjadi pengguna angkutan massal karena berjalan kaki merupakan sarana transportasi pengumpan menuju halte atau stasiun angkutan umum. (Agnes Rita Sulistyawaty).