Kamis, 2 Oktober 2025

Tabrakan Beruntun

Habis Afriyani, Muncullah Christopher

Meskipun kecelakaan lalu lintas menjadi persoalan besar, upaya menekan angka kecelakaan ini belum maksimal.

Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/henry lopulalan
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kecelakaan maut di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015). Dalam kejadian tersebut sebuah mobil Mitsubishi Outlander bernomor polisi B1658PJE menabrak tujuh sepeda motor dan sebuah mobil Avanza sehingga mengakibatkan empat orang tewas. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

”Infrastruktur menuntut kita untuk tertib. Kalau infrastruktur lengkap, kita relatif mudah untuk tertib. Tetapi, dengan kondisi trotoar saat ini, pejalan kaki suatu saat berjalan di trotoar, tetapi di saat yang lain enggak. Akibatnya, kita tidak biasa tertib berjalan di trotoar. Padahal, trotoar itu hak pejalan kaki. Kalau dia jalan tidak di trotoar, seharusnya dia salah,” katanya.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus berharap kota bersahabat dengan pejalan kaki. ”Namun, tiga tahun setelah kejadian Afriyani, belum terlihat gerakan besar yang memberikan fasilitas bagi pejalan kaki. Dengan anggaran Rp 5 miliar, misalnya, pemprov bisa membuat zebra cross secara masif ketimbang membuat satu jembatan penyeberangan,” katanya.

Dia berharap ada perbaikan dan integrasi angkutan massal. Sebagian besar pejalan kaki juga menjadi pengguna angkutan massal karena berjalan kaki merupakan sarana transportasi pengumpan menuju halte atau stasiun angkutan umum. (Agnes Rita Sulistyawaty).

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved