Rabu, 1 Oktober 2025

Ahok Gubernur DKI

Ahok: Bus Listrik Produk Dalam Negeri Masih Perlu Dites

Kita mesti tes dulu, katanya bisa bawa 80 penumpang kita isi saja galon terus lewatin jalur TransJakarta malam-malam gitu.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Bus listrik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima perwakilan Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi dalam rangka memperkenalkan bus listrik buatan dalam negeri kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dua bus pun dibawa ke Balai Kota, satu berukuran sedang dan satu berukuran besar. Tetapi Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok tidak ikut mencoba bus berwarna putih yang dipamerkan ke Pemprov DKI.

Kepada wartawan Dasep Ahmadi menjelaskan Ahok sangat menghargai perkembangan teknologi, khususnya teknologi mobil listrik yang diperkenalkannya.

"Katanya tadi kalau memang ini efisien dan bermanfaat, beliau mendukung dipakai untuk public transport," kata Dasep di Balai Kota, Kamis (15/1/2015).

Bus seharga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar untuk ukuran besar dan Rp 900 juta hingga Rp 1,5 miliar untuk bus berukuran kecil terebut dikatakannya ramah lingkungan. "Tidak membuat polusi, karena tidak ada knalpot," ucapnya.

Di tempat terpisah Ahok menjelaskan bahwa penggunaan bus listrik di Jakarta tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat dikarenakan produksi komponennya masih terpisah-pisah sehingga untuk memproduksi bus dalam jumlah besar sangat sulit.

"Masih jauh ya. Itu kan baru sisi kayak lab gitu loh komponen-komponennya pisah-pisah. Dia bilang seperti kereta api komponennya masih misah. Sekarang begini saja, kamu dapatin dulu izinnya dari Dirjen Angkutan Darat kamu e-katalog-kan dulu nanti kita beli," ungkap Ahok.

Dikatakannya kekuatan bus tersebut pun harus dites terlebih dahulu. Dijelaskan Ahok bus tersebut mampu mengangkut 80 penumpang. Untuk uji coba kekuatannya mudah cukup bus tersebut melewati jalur TransJakarta pada malam hari dengan mengangkut galon.

"Kita mesti tes dulu, katanya bisa bawa 80 penumpang kita isi saja galon terus lewatin jalur TransJakarta malam-malam gitu. Mogoknya sampai di kilometer berapa," ungkapnya.

Meski demikian, Ahok mengaku dirinya berminat dengan bus tersebut.

"Cuma sekarang bisa nggak dia produksi secara massal dengan harga ekonomis. Itu pertanyaan kita," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved