Duet Ahok Djarot
Wagub DKI Ancam Laporkan Notaris Nakal kepada Menteri Agraria
Selama transaksi jual beli tanah hanya berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sehingga harganya berada di bawah harga real.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau agar Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) mengarahkan penjual atau pembeli tanah bertransaksi sesuai dengan harga real.
"Bisa tidak selaku notaris, memberikan penjelasan kepada pihak penjual dan pembeli agar transaksi sesuai nilai real jual beli. Kalau mereka tidak mau Anda yang merayu," kata Djarot dalam acara silaturahmi bersama dengan notaris dan PPAT DKI Jakarta, di Balai Agung, Jumat (9/1/2015).
Selama transaksi jual beli tanah hanya berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sehingga harganya berada di bawah harga real. Pada kesempatan tersebut pun, Djarot menekankan bila pihaknya akan terus memantau kinerja notaris dan PPAT di Jakarta.
Bila ditemukan notaris dan PPAT yang melakukan praktik tidak benar dirinya akan membekukan ijinnya dan melaporkan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang membawahi para notaris dan PPAT.
"Transaksi yang terjadi sekarang, selalu berdasarkan NJOP, bahkan ada juga yang di bawah NJOP. Itu kan sudah tindakan koruptif. Jika masih ada laporan dan kita cek benar kami bisa mengusulkan pada BPN minta dibekukan atau cabut izinnya. Karena telah melakukan melancarkan proses korupsi, dalam bentuk kebohongan data," katanya.
Pada kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Blitar ini pun mengungkapkan bila dari Bea Perolahan Hak Atas tanah Dan Bangunan (BPHTB) mampu menyumbang terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 10 persen yang nantinya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan di ibu kota. Ia ingin notaris dan PPAT di Jakarta menjadi contoh dan pelopor bagi daerah lainnya.
"Kalau masih ada info yang masuk, kami akan kami cek. Memang tidak korupsi, tapi itu bentuk kebohongan dan bisa kita usut. Pak Ferry Mursyidan Baldan (Kepala BPN) itu teman baik saya dan marilah kita semua di Jakarta kasih contoh bahwa kita bisa jujur berani melakukan perubahan mental di masa lalu," ungkapnya.