Natal 2014
Jelang Natal, Pedagang Parcel Masih Sepi Pembeli
Namun, keberadaan mereka ternyata tak membuat pengunjung tertarik untuk membelinya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2015, puluhan pedagang parcel kembali marak berjualan di trotoar Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Namun, keberadaan mereka ternyata tak membuat pengunjung tertarik untuk membelinya.
Pengamatan TRIBUN NETWORK, puluhan pedagang parcel yang lokasinya berseberangan dengan Stasiun Kereta Api (KA) Cikini, sepi akan pembeli. Terlihat tak begitu banyak beberapa pedagang di lokasi melakukan aktivitas jual beli.
Para pedagang parcel ini ada yang menjual parcel berisi gelas, piring, sendok, garpu, dan pecah belah lainnya. Ada juga yang menjual parcel berisi biskuit, minuman, dan makanan ringan lainnya.
Mereka juga ada yang berdagang di atas trotoar, di pinggir jalan, bahkan ada juga yang menjual di sekitaran Pasar Kembang Cikini. Mereka menggelar lapak dagangannya dengan tenda sederhana.
Dagangan mereka ada juga yang berupa keranjang rotan, pita, kotak kado, plastik, dan hiasan-hiasan parcel lainnya disusun sedemikian rupa di dalam tenda tersebut.
Selain itu, pernak-pernik natal dan tahun baru juga tersedia di lokasi. 'Merry Christmas' kalimat ucapan ini marak di parcel yang mereka jual. Namun, sebagus-bagusnya parcel di bentuk dan ditata oleh mereka, ternyata tak menarik perhatian pembeli.
Joe Krislana (38), salah satu pedagang di parcel di Kawasan Cikini itu mengakui, penjualan parcel di lapaknya pada tahun ini masih menurun, walaupun mereka berjualan sejak Jumat (5/12).
"Kalau dagangan parcel saya sih, baru laku satu-dua aja. Tahun ini menurut saya sepi. Kalau tahun lalu, beda banget. Biasanya udah banyak yang beli," ucap pria berkumis tebal tersebut.
Abitama (30), yang juga sebagai pedagang parcel menuturkan keluahan hal yang sama. Menurut dia, penjualan parcel maupun jasa bungkus parcel yang telah ditekuninya selama 4 tahun terakhir, belum membuahkan hasil untuk Natal dan Tahun Baru 2015 ini.
"Saya juga gak tahu mas. Ya namanya dagang, ada laku gak lakunya. Cuman, setahu saya kemungkinan sepi karena memang dampak kenaikan BBM bersubsidi kali," ujarnya.
Dia mengaku, harga parcel yang sudah dalam bentuk jadi dijualnya dengan harga bervariasi, mulai dari harga Rp300.000 hingga Rp800.000 saja, untuk berisi makanan.
"Kita cuman naikkan harga kisaran Rp5.000 sampai Rp10.000-an aja per parcelnya. Kalau yang berisi barang pecah belah pedagang di sini juga matokin harga gak jauh beda. Palingan dari Rp1 sampai 4 jutaan. Kalau jasa pembuatan parcel, kisaran Rp40.000 sampai Rp100.000," jelasnya.
Dirinya juga berharap, Natal dan Tahun Baru 2015 kali ini, penjualannya semakin membaik dari sebelumnya. Apalagi kalau sudah mendekati Hari Natal dan Tahun Baru.