Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2014

Setengah Sampel Jajanan Pasar Tebet Mengandung Zat Berbahaya

Sedangkan Pepes yang dijual juga sama, mengandung formalin dan borax untuk mengawetkan sekaligus membuat tekstur makanan kenyal

Editor: Hendra Gunawan
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Ilustrasi 

   
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Memasuki hari ke delapan bulan suci Ramadhan 1435 H, pengawasan penganan berbuka puasa kembali dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta. Hasilnya sebanyak setengah sampel jajanan diambil secara acak di Pasar Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan mengandung beragam zat berbahaya.

Berkeliling dan mengumpulkan berbagai sampel makanan olahan, Tim BPOM DKI Jakarta yang terlihat datang bersama petugas Sudin Kesehatan Jakarta Selatan sekira pukul 15.00 WIB itu pun mulai menguji beberapa penganan yang umum dijual di pasar, seperti soto, sate padang, asinan, kue putu mayang, lontong, pepes, aneka gorengan hingga bermacam kerupuk.
    
Tidak dinyana, setengah dari total sampel yang didapatkan dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2014) ditemukan bermacam zat pengawet yang sangat berbahaya, antara lain formalin, borak, methanil yellow, atau rhodamin b.
    
Ditemui Wartakotalive.com saat meninjau langsung pelaksanaan sidak yang rutin dilakukan setiap tahunnya itu, Kepala Balai BPOM DKI Jakarta, Dewi Prawitasari mengatakan kalau pihaknya merasa terkejut dengan pengungkapan atas kecurangan yang dilakukan oleh beberapa oknum pedagang tersebut.
    
Karena, ungkapnya, sudah berulang kali pihaknya memberikan sosialisasi serta Imbauan kepada para pedagang untuk tidak menggunakan zat pengawet ataupun bahan makanan berbahaya untuk mendapatkan untuk berlipat. Namun penemuan kecurangan masih ditemukan pihaknya hingga saat ini.
    
"Sidak kita lakukan sebagai langkah pengawasan dan keamanan makanan khususnya olahan untuk berbuka puasa. Benar saja, petugas menemukan setengah dari sebanyak dua puluh sampel positif menggunakan zat berbahaya," jelasnya menggeleng.
    
Pada hasil uji laboratorium keliling tersebut, lanjutnya, ditemukan tidak hanya satu jenis bahan berbahaya pada tiap penganan. Beberapa penganan justru diketahui mengandung dua hingga tiga jenis bahan berbahaya.
    
"Bahaya banget, kayak asinan ini, setelah diuji diketahui kalau mienya mengandung methanil yellow, tahunya mengandung formalin dan borax. Sedangkan Pepes yang dijual juga sama, mengandung formalin dan borax untuk mengawetkan sekaligus membuat tekstur makanan kenyal," jelasnya.
    
Lebih lanjut ungkapnya, keberadaan zat tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia, karena dapat memicu berbagai panyakit seperti ginjal, kanker hati ataupun kanker kandung kemih. Sementara itu, para pedagang yang terjaring dan terbukti menjual penganan berbahaya kemudian didata oleh pihaknya untuk disampaikan oleh pihak PD Pasar Jaya.
    
Selanjutnya, pihak PD Pasar Jaya akan memberikan teguran ataupun sanksi keras berupa larangan berjualan apabila terbukti kembali curang dengan menggunakan zat berbahaya pada dagangannya. "Langkah ini sebagai upaya deteksi dini, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved