Bocah Disodomi
Ini Peran Pelaku Perempuan dalam Kasus Tindakan Asusila di Sekolah JIS
Seorang dari lima pelaku sodomi siswa TK JIS adalah seorang perempuan bernama Afriska alias AF (24 th).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil pemeriksaan sementara kepolisian, terungkap fakta mencengangkan yang dilakukan para pelaku sodomi kepada siswa TK Jakarta International School (JIS).
Seorang dari lima pelaku sodomi siswa TK Jakarta International School (JIS) adalah seorang perempuan bernama Afriska alias AF (24 th).
Perempuan yang juga petugas kebersihan sekolah JIS itu memiliki peran berbeda saat rekan-rekannya sesama petugas kebersihan bergantian menyodomi siswa TK JIS berinisial AK (6 th).
Demikian disampaikan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Heru Pranoto, di kantornya, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
Menurut Heru, lima pelaku, yakni Agun Iskandar alias AG (25), Virgiawan alias Awan alias AW (20), SY (27), Zainal alias ZA (28) dan seorang perempuan bernama Afriska alias AF (24) memiliki tugas berbeda dan saling bergantian saat eksekusi dilakukan kepada AK.
AK mengalami lima kali perbuatan biadab empat pelaku pria di dalam toilet sekolah JIS dalam rentang waktu 3 Februari hingga 17 Maret 2014.
Biasanya, AF hanya berperan membuka celana korban atau memegangi korban AK atau menjaga pintu toilet saat rekan-rekannya beraksi.
Namun, pada satu kesempatan di Februari 2014, AF juga memasukkan jarinya ke anus korban setelah melihat tiga rekannya terlebih dahulu bergantian menyodomi korban.
Bahkan, AF terlebih dahulu membuka celananya sendiri sebelum memasukkan jarinya ke anus korban.
"Saat itu, peran AF membuka celana korban, kemudian dia sendiri juga membuka celananya sendiri. Setelah itu, AW melakukan perbuatannya terhadap korban dan si AF memegangi. AG melakukan perbuatan, AW memegangi dan AF menjaga pintu," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Heru Pranoto, di kantornya, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
"Setelah itu, AF kembali lagi, sempat memasukan jarinya ke anus korban dengan menggunakan sarung tangan," imbuhnya.
Heru menyatakan, pihaknya akan melibatkan psikolog atau psikiater untuk memeriksa kejiwaan kelima pelaku, termasuk untuk memeriksa kelainan seksual AF. (Abdul Qodir)