Minggu, 5 Oktober 2025

Banjir Jakarta

Perbaikan Gorong-gorong Bikin Banjir, Warga Ancam Demo ke Balai Kota

Perbaikan saluran air yang molor justru menyebabkan banjir parah membuat warga Jalan Rawa Domba, Duren Sawit kembali melakukan aksi demo.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Akibat hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Ibukota Jakarta, Senin (3/2/2014) malam, Jalan Rawa Domba, Duren Sawit, Jakarta Timur, terendam setinggi 40 centimeter sampai 60 centimeter. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Perbaikan saluran air yang molor   justru menyebabkan banjir parah membuat warga Jalan Rawa Domba, Duren Sawit, Jakarta Timur, kembali melakukan aksi demo.

Warga mengancam akan berdemonstrasi ke Balai Kota DKI Jakarta dan memblokir Jalan Rawa Domba, jika instansi terkait tidak juga menyelesaikan proyek senilai sekitar Rp 900 juta itu.

Warga di RT 08/16 Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengaku kesal lantaran setiap hujan, banjir selalu datang dan ironisnya proyek tak kunjung rampung. Warga pun mengancam akan menggelar aksi demo ke Gubernur DKI menuntut agar proyek segera dituntaskan.

Nirmansyah, Ketua RT 08/16 Duren Sawit, mengatakan,warga kecewa dengan molornya proyek tersebut. Padahal, perbaikan yang dimulai pada bulan November itu seharusnya rampung pada Desember 2013 lalu.

Janji kontraktor dan Suku Dinas Pekerjaan Umum (SDPU) Tata Air Jakarta Timur untuk segera menyelesaikan proyek juga tak ditepati.

"Rapat dengan warga, dan peninjauan lapangan pun sudah, tapi tak pernah direalisasikan. Kami sudah dijanjikan oleh pihak SDPU Tata Air, katanya akan mulai kembali dikerjakan, tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan. Warga merasa dipermainkan," kata Nirmansyah, Minggu (16/2/2014).

Nirmansyah mengungkapkan, akibat lambannya perbaikan saluran air, sebanyak 400 rumah di tiga RT, yakni RT 06, 07, dan 08, RW 16, terendam banjir. Tak hanya itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) ratusan murid di SDN 07 dan 08 Duren Sawit 08 juga terhambat lantaran dua gedung sekolah itu terendam banjir dengan ketinggian sekitar 70 cm.

"Sebelum ada proyek ini, kalau banjir paling hanya satu atau dua jam, sekarang tiga hari belum tentu surut," katanya.

Menurutnya, warga melihat ada kegagalan dalam proyek yang harusnya rampung pada Desember 2013 lalu. Namun faktanya hingga Februari 2014 tak kunjung rampung. Warga tak terima jika wilayahnya dijadikan kelinci percobaan dalam proyek pembuatan gorong-gorong.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved