Minggu, 5 Oktober 2025

Ratu Atut Tersangka

RSUD Banten Belum Miliki Alat Cuci Darah

Semenjak dioperasikan RSUD Banten belum memiliki alat hemodialiasi (cuci darah,-red) dan CT Scan

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto RSUD Banten Belum Miliki Alat Cuci Darah
TRIBUN SUMSEL/M.AWALUDDIN FAJRI
Seorang pasien sedang menjalani proses cuci darah di Ruang Instalasi Hemodialisa di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH), Palembang, Selasa (17/7/2012). Ruangan yang baru diresmikan ini dilengkapi dengan 40 unit alat pencuci darah. (TRIBUN SUMSEL/MA FAJRI)

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten telah beroperasi selama dua bulan. Namun, semenjak dioperasikan rumah sakit tersebut belum memiliki alat hemodialiasi (cuci darah,-red) dan CT Scan.

Petugas Informasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Banten, Endang Suhanda mengatakan, rumah sakit juga belum ruang Intensive Coronary Care Unit atau ICCU. Akibatnya, pasien penyakit jantung yang dirujuk RSUD Serang ditolak saat masuk RSUD Banten. RSUD Banten memilih memberi rujukan ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Kalau alat cuci darah itu bukan alatnya saja yang tidak ada, tapi ruangannya juga belum tersedia. Sama juga dengan alat CT Scan," kata Endang.

Tidak hanya itu, belum sebulan beroperasi, petugas RS sibuk mengungsikan pasien kelas tiga karena atap rumah sakit senilai ratusan miliar rupiah ini bocor.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banten Drajat Ahmad Saputra mengakui, kalau alat medis memang belum lengkap. Penyebabnya, proses pengadaan melalui APBD 2013 masih berproses.

Hal serupa juga terjadi pada persediaan obat-obatan. Belum semua jenis obat tersedia karena proses pengadaan belum selesai. "Alat, obat, dan kebutuhan lain akan terus dilengkapi. Maklum, RSUD baru dan harus melalui proses secara bertahap. Insya Allah, ke depan akan segera diperbaiki," kata Drajat.

Pantaun Warta Kota, kondisi peralatan di ruang rawat inap kelas tiga rumah memiliki sepuluh tempat tidur. Namun, fasilitas perawatan baru dimiliki empat tidur. Hal itu terlihat dari jumlah panel untuk mengaktifkan alat-alat kesehatan dimana baru tersedia di empat tempat tidur.

Sedangkan empat tempat tidur lainnya belum terpasang panel listrik yang biasa dipergunakan untuk mengaktifkan alat-alat kedokteran. Akibatnya petugas mengalami kesulitan ketika pasien butuh bantuan alat yang berkaitan dengan jantung. Di ruangan kelas tiga ini pun tanpa gorden pembatas. Pasien bisa melihat pasien lain. (ote)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved