Oknum TNI Serbu Markas PDIP
Komandan Batalyon Zicon 13 Minta Maaf
Letkol Yudi, Komandan Batalyon Zicon 13 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, langsung menjemput dua oknum anggotanya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letkol Yudi, Komandan Batalyon Zicon 13 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, langsung menjemput dua oknum anggotanya.
Dua oknum anggota Batalyon Zicon 13, sebelumnya diamankan petugas keamanan di Kantor DPP PDIP, setelah merangsek masuk dan terlibat keributan di sana.
Dalam pertemuan dengan para pengurus dan TB Hasanuddin, Komandan Yon Zicon 13 juga meminta maaf atas kelakuan anak buahnya.
"Karena melihat ada ketegangan-keteganan, akhirnya kami menghubungi komandan batalyon untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akhirnya, mereka juga datang bertemu Pak Basara dan Pak TB Hasanudin, dan menyampaikan permohonan maaf atas keributan yang terjadi," kata Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Christanto, saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung Nomor 99, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2013) malam.
Kepada TB Hasanuddin yang notabene adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayjen, dan saat ini menjadi Wakil Ketua Komisi I bidang Pertahanan DPR, Komandan Yon Zicon 13 berjanji akan mengusut tindakan anggotanya yang sangat meresahkan.
Hasto menegaskan, kasus yang melibatkan sejumlah oknum anggota Yon Zicon 13 Srengseng Sawah di Kantor DPP PDIP pada Sabtu malam, bukan lah penyerangan.
Ia menjelaskan, kejadian berawal dari senggolan dua sepeda motor yang dikendarai seorang pelajar dan anggota Yon Zicon 13, di samping Kantor DPP PDIP.
Keributan lantas tak terelakkan di antara kedua pengendara sepeda motor. Selanjutnya, pelajar tersebut melarikan diri ke dalam Kantor DPP PDIP.
Diduga, oknum anggota Yon Zicon 13 tidak terima karena si pelajar kabur ke dalam Kantor DPP PDIP, sehingga ia menghubungi rekan-rekannya. Kemudian, belasan anggota Yon Zicon 13 berdatangan dan merangsek masuk ke dalam Kantor DPP PDIP.
Saat itu, sempat terjadi keributan antara kelompok Yon Zicon 13 dengan petugas pengamanan dalam Kantor DPP PDIP.
"Ini bukan penyerangan," ucap Hasto. (*)