Mutilasi di Ancol
Pelaku Mutilasi di Ancol Tiru Kasus Mutilasi di Ciracas
Kasus mutilasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya kian marak
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Dedy
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kasus mutilasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya kian marak. Setelah kasus tewasnya Darna Sri Astuti yang dimutilasi oleh BegetSitumorang di Ciracas, Jakarta Timur, beberaa hari lalu, kini pembunuhan keji dengan cara memotong-motong tubuh korban terjadi lagi di Ancol, Jakarta Utara.
Kriminolog Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, melihat, pelaku mutilasi di Ancol bisa saja meniru gaya Benget.
"Dalam kasus mutilasi ini ada keunikannya, ada aspek imitasi, Karena memang orang seringkali mudah dipengaruhi atau terinspirasi oleh media," ucap Erlangga, dihubungi Kamis (14/3/2013) siang.
Tujuan pelaku meniru kasus mutilasi di Ciracas tidak lain untuk menghilangkan jejak. "Atau bisa juga itu dilakukan karena ada hubungan-hubungan yang tidak harmonis antara pelaku dengan korban sehingga terjadi pelampiasan dendam kesumat terhadap korban," kata Erlangga.
Kasus mutilasi mencuat lagi. Kali ini terjadi di Ruko Mediterania Residence No.26D Apartement Aston Kelurahan Ancol Kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Korban akhirnya diketahui bernama Tonny Arifin Djomin (45) warga Penjaringan, Jakarta Utara
Potongan tubuh korban ditemukan sekitar pukul 08.30. Penyidik sudah memeriksa dua orang saksi yakni Nurfahmi dan Agus Bambang yang merupakan security di lokasi kejadian tersebut.
"Untuk saat ini pelakunya masih dalam lidik. Awalnya korban dilaporkan hilang pada Senin (11/3/2013) pukul 09.00 oleh istri korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.
Saat itu istri korban bernama Merlina Suparmin melaporkan peristiwa hilangnya sang suami ke Polsek Penjaringan. Berdasarkan keterangan Merlina didapat informasi korban sempat izin pada istrinya hendak pergi untuk menagih utang di lokasi kejadian.
Lalu lantaran belum juga kembali ke rumah, istri korban melaporkan perkara permohonan alamat atau bantuan alamat ke Polsek Penjaringan untuk mencari korban.Saat beberapa orang petugas dari Polsek Penjaringan menemukan petunjuk kemudian mendatangi lokasi kejadian.
Ternyata ditemukan korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh terbagi-bagi dan berada di dalam tiga buah kardus.