Anton Medan: Saya Sempat Ditawari "Uang Damai"

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anton Medan yang juga Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) mengaku Farhat sempat menawarkan 'uang damai' agar kasus laporannya terhadap Farhat ke Polda Metro tidak diperpanjang.

"Memang ada beberapa orang utusan Farhat yang meminta 'damai' datang menemui saya. ada uangnya juga, sekitar Rp 500 juta," ucap Anton di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/2/2013).

Menurut Anton Medan adanya upaya "uang damai" yang dilakukan Farhat ialah karena suami Nia Daniaty itu menduga jika dua laporan terhadap dirinya yang dilayangkan oleh Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Ramdan Alamsyah dan Ketua Masyarakat Muslim Tiong Hoa Indonesia, Yusuf Hamka karena mengikuti jejak laporan Anton Medan.

"Jadi Farhat ini mengira Ramdan dan Yusuf Hamka melaporkan dia karena mengikuti saya. Jadi kalau itu perkara tidak saya urus maka mereka (Ramdan dan Yusuf) juga tidak akan memperpanjang," ungkap Anton.

Kemudian saat ditanya mengenai motif laporannya ke Polda Metro Jaya, Anton Medan menjawab untuk memberikan proses pencerdasan pada sejumlah lapisan masyarakat. Dan bukan karena sentimen dengan Farhat.

"Ini untuk proses kecerdasan masyarakat agar tidak sembarangan ngomong. Selain itu kami juga mau uji hukum. Bagaimana menindak kejahatan di dunia maya," tegas Anton.