Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur DKI

Angka Golput Masih Tinggi

Jumlah golongan putih (golput) pada Pemilukada DKI putaran kedua mengalami penurunan.

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
zoom-inlihat foto Angka Golput Masih Tinggi
NET
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah golongan putih (golput) pada Pemilukada DKI putaran kedua mengalami penurunan.

Pada putaran pertama, angka golput mencapai 37 persen, sedangkan pada putaran kedua angka golput mencapai angka 35 persen.

"Ada peningkatan partisipasi pemilih, namun jumlahnya tidak signifikan," kata Setia Darma, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (20/9/2012).

Hal tersebut terungkap pada hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh LSI, yang ditutup pada pukul 15:42 WIB.

Pada data tersebut diketahui, jumlah masyarakat yang ikut aktif berpartisipasi mencapai angka 65 persen.

Sedangkan menurut Toto Izul Fatah, Direktur Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), penyebaran angka golput tersebut disebabkan beberapa faktor.

Salah satunya, karena proses sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat untuk ikut andil dalam pemilukada, serta adanya penambahan jumlah DPT yang dilakukan oleh KPU Jakarta.

"Perubahan angka DPT juga memengaruhi penurunan angka golput dua persen dibandingkan pada putaran sebelumnya, karena masyarakat yang sebelumnya terhalang administrasi dapat ikut memilih," lanjut Toto.

Pemilih yang sebelumnya mencoblos pada putaran pertama, juga berpeluang mencoblos kembali pada putaran selanjutnya. Sehingga, kemungkinan migrasi suara dari para pendukung calon lain yang telah gugur cukup besar.

"Kecenderungannya seperti itu. Biasanya kalau sudah pernah mencoblos pada putaran pertama, akan melakukan hal serupa, meskipun calon yang didukungnya tidak lolos," terang Toto.

Meski begitu, jumlah penurunan golput belum signifikan.

"Kami anggap masih belum menunjukkan penurunan, karena masih dua persen saja. Jika angkanya sampai di atas lima persen, baru menunjukkan penurunan angka golput," tuturnya.

Toto juga meyakini masih tingginya angka golput di Pemilukada Jakarta, karena  karakteristik Jakarta sebagai kota besar dengan kemajemukan warganya dari berbagai macam faktor.

"Banyak yang lebih memilih bekerja, atau menilai tidak ada calon yang tepat di antara kedua pasang calon yang bertanding. Kalau untuk kota-kota besar angka golput memang dalam kisaran seperti itu, namun tetap dikatakan tinggi," bebernya.

Toto memprediksi, seandainya angka golput dapat ditekan, maka pasangan Jokowi-Basuki lah yang berpeluang mendapatkan suara tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved