Mudik Lebaran 2011
Selama Arus Mudik 40 Pemudik Ditilang di Jalan Raya Kalimalang
Selama operasi ketupat yang digelar sejak H-7 atau tanggal 23 Agustus lalu, sudah 40 orang pemudik yang terjaring
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama operasi ketupat yang digelar sejak H-7 atau tanggal 23 Agustus lalu, sudah 40 orang pemudik yang terjaring di jalan raya Kalimalang, Jakarta Timur, karena melanggar ketentuan lalu lintas.
Jalan raya Kalimalang bagi sebagian besar pemudik dianggap jalur penting, karena jalur tersebut dapat menghubungkan, Jakarta, Bekasi hingga jalur pantura. Oleh karena itu, hampir semua pemudik yang mengendarai sepeda motor dari daerah Jakarta, Depok, Tanggerang akan memilih untuk melewati jalur tersebut.
Kasat Lantas Jakarta Timur, AKP Sudharsono, kepada Tribun mengatakan bahwa sebagian besar pemudik yang ditilang adalah karena kedapatan melawan arus, dan sang pemudik langsung mendapat surat tilang dari Polisi.
"Mereka masih bisa meneruskan perjalanan mudiknya, hanya kami berikan surat tilang," katanya.
Selain kedapatan melawan arus, pelanggaran lainnya antara lain adalah kelebihan penumpang, yakni pemudik yang melebihi dua orang, menerobos lampu merah, hingga membawa barang bawaan berlebih.
Di jalan raya Kalimalang, puncak arus mudik jatuh pada Jumat lalu (26/08), menjelang pukul 23.00 wib, dimana jalanan tersebut dilewati oleh ribuan pemudik, dan sempat terjadi kemacetan parah.
"Kalau setelahnya cenderung menurun, bahkan hari ini jalanan cenderung lengang," tambahnya.
Pantauan Tribun, jalan raya Kalimalang kini tidak lagi didominasi oleh pemudik, melainkan oleh penggendara yang berpergian dalam jarak dekat, hingga warga sekitar Kalimalang sendiri. Arus lalu lintas pun cenderung normal, tanpa penyumbatan akibat banyaknya pengguna jalan.
Sudharsono mengatakan, bahwa hari ini hingga esok jalanan tersebut masih akan dilewati pemudik, namun hanya pemudik-pemudik jarak dekat saja, seperti pemudik ke arah Purwakarta, Karawang hingga Cikampek.