Pilpres 2024
Menilik Nasib Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 yang Sudah 'Berumur' Sebulan
Maju mundur terkait wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024 menjadi sorotan publik. Lalu bagaimana saat ini perkembangannya?
"Sudah, naskah akademiknya itu 101 halaman. Bagus, saya sudah baca, sudah tertampung semua pendapat saya sehingga saya tidak perlu memberi beban baru," tuturnya saat berada di rumah budayawan Butet Kertaredjasa di Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Senin (11/3/2024) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Adapun masukan penting yang disampaikan Mahfud adalah terkait penyalahgunaan wewenang terkait anggaran seperti dugaan penyalahgunaan bantuan sosial atau pemberian bansos saat pemilu.
"Iya, penyalahgunaan bansos terhadap undang-undang APBN dan undang-undang keuangan negara," ucapnya.
Koalisi Perubahan Sudah Pertimbangkan untuk Usul Hak Angket
Pada Jumat (15/3/2024) lalu, Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim mengungkapkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB, dan PKS sudah mempertimbangkan untuk menggulirkan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Hermawi mengungkapkan keputusan itu berasal dari keresahan yang ada lantaran usulan hak angket dinilai lambat dan tak kunjung ditindaklanjuti.
"Karena sekarang ini sudah banyak suara-suara mengatakan kenapa lambat dan segala macam. Tadi kita terpikir satu alternatif, terpikir satu alternatif yang nanti kita akan laporkan kepada pimpinan, kalau saling menunggu, mengapa kita tidak memulai saja," ujar Hermawi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Mardani Ali Sera Siap Tanda Tangan Dukung Hak Angket: Mudah-mudahan Ada Kabar Baik Pekan Depan
Dia menegaskan ketiga anggota Koalisi Perubahan sudah cukup untuk mengusulkan hak angket agar bisa digulirkan di DPR.
"Jadi kalau hanya mengusulkan, saya ulangi ya, kalau hanya mengusulkan 25 nama, lebih dair 1 fraksi, kan kita bisa bertiga," tuturnya.
Kendati demikian, Hermawi menegaskan pihaknya bakal tetap ingin bertemu PDIP terlebih dahulu untuk sama-sama mengusulkan hak angket di sidang paripurna DPR.
"Ide ini kalau diterima kami berharap bertemu PDIP di paripurna, ya dong. Artinya begini, kita ya rasional kalau kami terus yang maju hanya kami bertiga ini nggak bakal menang, sebaliknya juga kalau PDIP sendiri yang maju nggak bakal menang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra/Taufik Ismail)
Artikel lain terkait Pilpres 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.