Senin, 6 Oktober 2025

Pemilu 2024

Jokowi Dikabarkan Segera Gabung Golkar, Airlangga Hartarto: Kami Sudah Rapat, Sudah Beriringan

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menanggapi terkait Presiden Jokowi yang dikabarkan akan segera bergabung ke Golkar.

Istimewa
Foto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketum Golkar, Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo. | Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto buka suara terkait kabar bergabungnya Presiden Jokowi ke Partai Golkar. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto buka suara terkait kabar bergabungnya Presiden Jokowi ke Partai Golkar.

Airlangga mengaku bahwa Golkar sudah melakukan rapat dengan Presiden Jokowi.

Namun terkait apa pembahasan rapat tersebut, Airlangga pilih bungkam.

"Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat," kata Airlangga dilansir WartakotaLive.com, Senin (11/3/2024).

Lebih lanjut Airlangga pun mengungkap kedekatan Jokowi dengan Golkar yang terlihat dari iklan-iklan partai bersama Jokowi.

Airlangga juga menyebut bahwa Partai Golkar dan Jokowi kini sudah beriringan.

"Karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi."

"Sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar," terang Airlangga.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia juga mengungkapkan hal senada dengan Airlangga.

Doli menyebut Golkar memiliki hubungan yang baik dengan Jokowi.

Pasalnya Golkar selama ini selalu konsisten menjadi partai pengusung dari Presiden Jokowi.

Baca juga: Airlangga Hartarto Dinilai Berpeluang Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar

"Bahkan kami juga sering dicanda-candain bahwa Partai Golkar ini lebih Pak Jokowi daripada partai politik yang lain," kata Doli.

Doli menuturkan, Golkar adalah partai yang terbuka dan selalu berusaha dalam menyatukan semua elemen bangsa.

"Jangankan seorang presiden, seorang rakyat biasa saja kalau mereka merasa aspirasinya sama, kepentingannya sama, perjuangannya sama, nilainya sama, dan ingin bergabung dengan Partai Golkar, satu anggota masyarakat saja kami sangat senang sekali, apalagi seorang presiden," ujarnya.

Baca juga: Airlangga Berharap Jatah Menteri untuk Golkar Bertambah di Pemerintahan Prabowo, Berapa?

Soal kabar bergabungnya Jokowi ke Golkar, Doli mengaku akan sangat senang jika itu benar-benar terjadi.

Namun Doli enggan berspekulasi lebih jauh karena ia belum mendapatkan konfirmasi mengenai status Jokowi dengan PDIP.

"Kami juga kan sampai sekarang belum pernah mendapatkan informasi, mendapat konfirmasi bahwa beliau (Jokowi) itu sudah menyatakan keluar dari partai sebelumnya."

"Bahkan di beberapa kesempatan ‘kan juga pernah disebutkan bahwa beliau masih tetap sebagai kader PDI Perjuangan."

"Nah, jadi kami kembalikan, berpulang kepada siapa saja, termasuk Pak Presiden. Kalau mau bergabung ke Partai Golkar, Alhamdulillah," imbuh Doli.

Baca juga: Suara Golkar Capai 15 Persen, Airlangga Sampaikan Terimakasih ke Para Caleg

Jika Maju Jadi Calon Ketua Umum Golkar, Jokowi Berpotensi Ubah AD/ART Partai

Sementara itu, Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai sulit jika Presiden Jokowi maju menjadi kandidat Ketua Umum Partai Golkar.

Ujang menjelaskan ada syarat yang tak bisa dipenuhi Jokowi jika ingin maju dalam perebutan posisi Golkar 1.

Syarat itu yakni menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.

Hal itu berdasarkan Pasal 18 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Baca juga: Rekapitulasi Suara Nasional: Gerindra Kuasai Bangka Belitung, Disusul PDI Perjuangan dan Golkar

"Karena kalau menjadi ketua umum Golkar itu syaratnya harus jadi pengurus minimal lima tahun, dalam aturan AD/ART seperti itu," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (11/3/2024).

Dengan kondisi demikian, Ujang menduga jika dipaksakan maju ketua umum, Jokowi berpotensi mengacak-acak AD/ART Golkar.

Hal itu untuk memuluskan jalan menjadi pimpinan partai politik berlambang pohon beringin tersebut.

"Jokowi juga jangan seenaknya misalkan nanti diubah aturannya sehingga nanti menjadi ketua umum Golkar dan itu merusak Golkar, dan merusak demokrasi, merusak akal sehat juga," tandas dia.

Baca juga: Pengamat: Isu Bergabungnya Jokowi Bakal Mengubah Konstelasi Munas Golkar 

4 Nama Muncul Masuk Bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengungkap siap untuk maju menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) 2024.

Ada pun selain dirinya, Bamsoet mengungkap ada tiga nama lain masuk sebagai bursa calon ketua umum Partai Golkar.

"Ya ada setidaknya santer 4 suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum munastahun ini," ungkap Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

"Ada Pak Airlangga sendiri, ada Pak Agus Gumiwang, ada Pak Bahlil, ada saya," imbuhnya.

Baca juga: Bicara di Hadapan Bamsoet, Airlangga Hartarto Tegaskan Tak Ada Munas Golkar Sampai Desember 2024

Ketua MPR RI itu mengungkapkan, dirinya akan menyiapkan Munas usai pengumuman hasil Pemilu 2024.

"Ya kita banyak berdoa semoga hasil pemilu ini sesuai dengan harapan kita semua. Presiden dilantik dengan, suasana politik kondusif, nah baru kita bicara tentang Munas," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP Dilepas, Selangkah Lagi Jokowi Gabung Golkar, Airlangga: Kami Sudah Rapat kok.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam))(WartakotaLive.com/Yolanda Putri Dewanti)

Baca berita lainnya terkait Pemilu 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved