Senin, 29 September 2025

Pemilu 2024

Komentar KPU RI Soal Anomali Perolehanan Suara PSI saat Ini, Dibandingkan Hasil Quick Count

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik enggan komentari soal perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik di kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (1/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik enggan komentari soal perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ini yang berbeda dengan hasil quick count lembaga survei.

Diketahui hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan suara PSI di bawah 4 persen di Pileg 2024.

Diantaranya Indikator Politik Indonesia melaporkan PSI hanya memperoleh suara 2,66 persen.

Sementara itu hasil Sirekap pada Sabtu malam dengan data 65,77 persen. Perolehan suara untuk PSI sudah sebanyak 2.402.639 atau 3,13 persen suara sah nasional.

“Berkenaan dengan jumlah perolehan suara lalu dikaitkan dengan quick count itu tentu belum bisa kami komentari. Karena memang quick count sendiri itu menggunakan metodologi ilmiah dan pelaksanaan quick count oleh lembaga survei itu tentunya diawasi oleh asosiasi dari lembaga tersebut,” kata Idham kepada awak media di kantor KPU, Jakarta, Minggu (3/3/2024).

Ia menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah fokus melakukan rekapitulasi secara berjenjang.

“Mengenai perolehan hasil suara peserta pemilu nanti pada waktunya paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara nanti kami akan umumkan. Jadi hasil resminya nanti,” tegasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie juga mengomentari perolehan suara partainya saat ini di Pileg 2024.

Ia menilai penambahan dan pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar. Adapun Grace mengatakan itu usai sejumlah sorotan terhadap penambahan suara partainya yang mendekati 4 persen di rekapitulasi.

"Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace dalam keterangan tertulis, Minggu (3/3/3034).

Grace pun mempertanyakan kenapa hanya PSI yang menjadi sorotan.

"Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung," kata Grace.

Grace kemudian membandingkan perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.

Grace mengatakan Dalam lembaga survei Indikator Indonesia,  PKB meraih hasil 10,65 persen, tapi berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan