Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2024

Massa Pro & Kontra Hak Angket 'Bersaing' di Depan Gedung DPR hingga Pesan untuk Puan Maharani

Dalam aksi itu ada peserta yang menitipkan sebuah pesan yang ditujukan kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Tribunnews/JEPRIMA
Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024). Unjuk rasa yang diikuti beberapa elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu. Mereka menolak pemilihan presiden (Pilpres) 2024 diduga curang, penurunan harga sembako, pemakzulan Presiden Jokowi (Joko Widodo), dukung hak angket, hingga ganti Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum). Tribunnews/Jeprima 

Baru sebentar dibentangkan spanduk tersebut, tak butuh waktu lama spanduk yang semula berwarna putih itu sudah dihiasi tinta spidol yang berukir tanda tangan.

Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024). Unjuk rasa yang diikuti beberapa elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu. Mereka menolak pemilihan presiden (Pilpres) 2024 diduga curang, penurunan harga sembako, pemakzulan Presiden Jokowi (Joko Widodo), dukung hak angket, hingga ganti Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum). Tribunnews/Jeprima
Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024). Unjuk rasa yang diikuti beberapa elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu. Mereka menolak pemilihan presiden (Pilpres) 2024 diduga curang, penurunan harga sembako, pemakzulan Presiden Jokowi (Joko Widodo), dukung hak angket, hingga ganti Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Bahkan, ada juga dari peserta aksi yang menitipkan sebuah pesan yang ditujukan kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani.

"Ibu Ketua DPR RI ini tantangan buat ibu Puan yang terhormat harus turunkan 70KOWI," tulis pesan yang disampaikan kepada putri Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri itu.

Di sela-sela aksi, massa aksi pendukung hak angket dan pemakzulan Presiden Joko Widodo memprotes munculnya massa tandingan yang berorasi berdekatan dengan mereka, di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Tinggal Tunggu Waktu, Mahfud MD Pastikan TPN Ajukan Hak Angket: Ini Gak Gembos, Makin Keras Pompanya

Protes itu disampaikan kepada aparat kepolisian yang berjaga di sekitar area aksi.

Diketahui, massa tandingan tersebut menyuarakan penolakan mereka terhadap hak angket dan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi.

"Kita dari kemarin pak. Tolong mereka bubarin saja, ini massa sudah emosi," kata massa aksi kepada aparat.

"Sama-sama punya hak. Jangan terlalu memaksa kehendak kami untuk membubarkan," kata aparat.

Massa aksi pendukung hak angket pun terus meminta kepada personel kepolisian untuk membubarkan massa tandingan.

Spanduk dukungan terhadap rencana hak angket DPR terpasang di sejumlah jalan di Jakarta, Jumat (1/3/2024). Hak angket menjadi salah satu jalan dalam menjawab indikasi kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024, seperti perubahan Undang-Undang Pemilu terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden, intimidasi  perangkat negara dalam mendukung salah satu pasangan calon, serta pemberian bantuan sosial yang berdampak pada langkanya stok beras hingga mengakibatkan harga beras naik di sejumlah daerah. Tribunnews/HO
Spanduk dukungan terhadap rencana hak angket DPR terpasang di sejumlah jalan di Jakarta, Jumat (1/3/2024). Hak angket menjadi salah satu jalan dalam menjawab indikasi kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024, seperti perubahan Undang-Undang Pemilu terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden, intimidasi perangkat negara dalam mendukung salah satu pasangan calon, serta pemberian bantuan sosial yang berdampak pada langkanya stok beras hingga mengakibatkan harga beras naik di sejumlah daerah. Tribunnews/HO (HO/)

Mereka merasa ada upaya adu domba dalam aksi massa hari ini.

"Tidak ada yang mengadu domba, tidak ada yang mau bentrok di sini," balas personel kepolisian tersebut.

Menjelang sore hari, massa aksi tersebut terbagi menjadi dua kutub.

Satu kutub massa aksi yang mendukung hak angket dan pemakzulan Presiden.

Sementara kutub massa aksi lainnya yakni massa aksi yang menolak wacana hak angket dan pemakzulan.

Tak berselang lama, dua mobil komando tiba dari arah Slipi, Jakarta Barat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved